Ototekno

Microsoft Rilis Hasil Penelitian dan Teknologi Baru untuk Dukung Kerja Hybrid di Indonesia

Microsoft Corp telah merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya. Bertajuk Great Expectations: Making Hybrid Work, laporan tersebut memberikan insight agar dapat mengakomodasi organisasi untuk terus berkembang di tengah perubahan dan disrupsi kerja yang berlangsung.

Sebanyak 31.000 orang dari 31 negara, termasuk Indonesia, menjadi responden laporan tersebut. Bersamaan dengan laporan ini, Microsoft juga mengumumkan sejumlah fitur baru Microsoft Teams, Microsoft 365, dan Windows 11 untuk memberdayakan kerja hybrid serta menjawab ekspektasi baru karyawan terhadap tempat kerja.

“Kita tidak lagi sama seperti kita yang baru mulai bekerja dari rumah pada awal tahun 2020. Dua tahun terakhir telah mengubah cara kita memaknai pekerjaan dalam kehidupan secara signifikan. Maka dari itu, tantangan bagi setiap organisasi adalah untuk bisa memenuhi ekspektasi para karyawan, sambil menyeimbangkannya dengan pencapaian bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” ujar Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia Wahjudi Purnama dalam keterangannya kepada Inilah.com yang dikutip di Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Merujuk kepada data khusus Indonesia, laporan Work Trend Index ini mengungkapkan lima tren utama:

1. Karyawan memiliki pandangan baru terhadap apa yang dianggap worth it

Sebanyak 48 persen karyawan di Indonesia mengatakan mereka cenderung lebih memprioritaskan kesehatan dan wellbeing dibandingkan pekerjaan, daripada sebelum pandemi. ‘Great Reshuffle’ juga belum berakhir: 53 persen Gen Z serta Milenial di Indonesia agak atau sangat mungkin mempertimbangkan untuk pindah kerja pada tahun ini.

2. Manajer mengalami dilema antara kepemimpinan dan ekspektasi karyawan

Sebanyak 60 persen pemimpin di Indonesia mengatakan perusahaan mereka berencana untuk kembali ke mode kerja dari kantor (WFO) secara penuh pada tahun depan, lebih tinggi dibandingkan data global yang berada di 50 persen. Namun, 66 persen pekerja di Indonesia lebih mempertimbangkan untuk beralih ke kerja remote atau hybrid.

3. Pemimpin perlu membuat kantor terasa worth to commute

Sebanyak 41 persen karyawan hybrid di Indonesia mengatakan tantangan terbesar mereka adalah mengetahui kapan dan mengapa mereka harus datang ke kantor, sementara hanya 40 persen pemimpin telah membuat kesepakatan tim untuk mendefinisikan norma-norma baru ini.

4. Pekerjaan yang fleksibel bukan berarti harus ‘selalu standby

Sebanyak 62 persen karyawan di Indonesia terbuka untuk menggunakan ruang imersif digital sebagai sarana meeting, lebih tinggi dibandingkan data global yang ada di angka 52 persen.

5. Membangun kembali social capital terlihat berbeda di dunia hybrid

Sebanyak 49 persen pemimpin di Indonesia mengatakan membangun hubungan adalah tantangan terbesar dalam era kerja hybrid. Selain itu, 65 persen pekerja pandemi di Indonesia sedang mempertimbangkan untuk berganti perusahaan pada tahun depan, dibandingkan 56 persen secara global.

“Tidak ada cara untuk bisa melupakan apa yang kita alami selama dua tahun terakhir, atau dampaknya terhadap hidup kita, karena fleksibilitas dan wellbeing telah menjadi hal yang tidak bisa kita kompromikan,” kata Wahjudi.

“Dengan menyambut dan beradaptasi terhadap ekspektasi baru tersebut, organisasi justru dapat menyiapkan setiap karyawan dan bisnisnya untuk meraih kesuksesan jangka panjang,” lanjut dia.

Membuat kerja hybrid efektif bagi semua orang membutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk menentukan bagaimana, kapan, dan di mana semua orang dapat bekerja –dan teknologi memegang peranan penting.

Karena itu, Microsoft memperkenalkan berbagai inovasi produk yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman kerja hybrid:

Microsoft Teams

Lebih dari 270 juta orang telah menggunakan Teams untuk kerja hybrid sejak Teams diluncurkan lima tahun lalu.

Sejumlah pembaruan pun telah tersedia, seperti:

– Teams Connect shared channels yang memungkinkan kolaborasi dengan orang-orang di dalam dan luar organisasi dari satu ruang kerja bersama. Fitur ini sudah tersedia dalam versi pratinjau publik.

– Untuk menjembatani kesenjangan antara ruang kerja digital dan fisik, sebuah layout baru untuk rapat di Teams Rooms, yaitu front row, kini juga sudah tersedia dalam versi pratinjau.

– Solusi layar berkemampuan sentuh baru untuk Teams Rooms dari Neat dan Yealink sedang dalam proses sertifikasi untuk Teams Rooms di perangkat Android. Perangkat ini menggabungkan audio, video, layar sentuh, dan komputasi dalam satu unit –memungkinkan implementasi yang mudah dan pengalaman kolaborasi yang lebih baik.

– Fitur interpretasi bahasa di Teams memungkinkan penerjemah untuk mengubah apa yang dikatakan pembicara menjadi bahasa lain dalam waktu singkat. Penyelenggara meeting dapat menugaskan penerjemah dan memilih hingga 16 kombinasi sumber dan target bahasa, sementara peserta dapat mendengarkan terjemahannya.

– Microsoft Whiteboard di Teams menawarkan serangkaian kemampuan baru yang menghidupkan kolaborasi visual, termasuk kursor kolaborasi, lebih dari 50 template baru, reaksi kontekstual, dan kemampuan untuk membuka whiteboards yang ada, serta berkolaborasi dengan rekan kerja eksternal dalam meeting Teams.

– Fitur baru yang disebut Inspiration Library akan dihadirkan di dalam Microsoft Viva versi pratinjau publik, sebagai bagian dari aplikasi Viva Insights di Teams. Fitur ini dirancang untuk memberi karyawan, manajer, dan pemimpin akses mudah ke sumber-sumber terkemuka untuk thought leadership dan best practices seperti ‘Harvard Business Review’ dan ‘Thrive’.

– Microsoft Viva Goals, sebuah modul baru untuk menyusun tujuan bisnis dan manajemen sambil terus memantau progress-nya. Tersedia dalam versi private preview, Viva Goals membantu tim untuk selalu align dengan prioritas strategis organisasi, serta menyatukan mereka dalam misi yang sama.

Microsoft 365

– Untuk meningkatkan pengalaman brainstorming secara hybrid, menyelesaikan tugas, dan membuat keputusan bersama tanpa harus beralih tempat atau aplikasi, Microsoft memperkenalkan komponen Loop dalam email Outlook.

Proses RSVP untuk meeting di Outlook sekarang memungkinkan peserta untuk mencatat apakah mereka berencana menghadiri meeting secara langsung atau secara virtual.

– Untuk mendukung kerja yang lebih fleksibel, dua pengalaman dalam PowerPoint, cameo dan studio rekaman, sedang diintegrasikan. Hal ini akan memungkinkan presenter untuk menyampaikan presentasi dengan PowerPoint Live di Teams, baik mereka menghadiri meeting atau tidak.

Windows 11

Data terbaru Work Trend Index 2022 Microsoft menunjukkan bahwa masalah dan risiko keamanan siber adalah salah satu sumber kekhawatiran utama bagi para pemimpin bisnis di tahun mendatang.

Dengan built-in chip untuk proteksi cloud, Windows 11 dapat membantu organisasi menjawab tantangan keamanan baru dari tempat kerja hybrid, baik untuk sekarang maupun di masa depan.

Beberapa fitur baru yang diperkenalkan adalah:

– Deteksi dan perlindungan terhadap phishing yang diintegrasikan ke dalam Windows dengan Microsoft Defender SmartScreen. Fitur baru ini akan membantu melindungi pengguna dari serangan phishing dengan mengidentifikasi dan memperingatkan pengguna ketika mereka memasukkan kredensial Microsoft ke dalam aplikasi berbahaya atau situs web yang diretas.

– Manajemen aplikasi untuk Microsoft Edge akan memberikan lebih banyak fleksibilitas terkait bagaimana dan di mana karyawan bekerja. Ketika karyawan perlu menggunakan perangkat pribadi untuk melakukan pekerjaan atau tugas, Microsoft ingin membantu tim TI untuk memastikan pengguna dapat mengakses sumber daya perusahaan dengan cara yang aman.

Dengan kebijakan perlindungan aplikasi yang diterapkan di Endpoint Manager for Edge di Windows, administrator akan dapat mengkonfigurasi bagaimana data masuk dan keluar dari organisasi mereka, serta menentukan tingkat ancaman Windows Defender yang diizinkan pada perangkat.

Microsoft memungkinkan karyawan untuk mengakses sumber daya perusahaan dengan aman dari perangkat Windows pribadi mereka, sambil tetap menjaga keamanan dan privasi.

– Era baru untuk Microsoft Endpoint Manager akan menyatukan endpoint misi yang kritikal dan alat manajemen keamanan sebagai satu solusi berbasis cloud.

Seiring waktu, Microsoft akan meluncurkan serangkaian kemampuan di Endpoint Manager yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan keamanan endpoint, dan mengurangi TCO.

Solusi baru ini akan membantu melindungi endpoint di cloud, pada tempat dan di seluruh platform perangkat, serta akan menjadi dasar bagi organisasi yang mengadopsi model keamanan Zero Trust.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button