Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Alexander Sonny Keraf menyebut bahwa pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki banyak dalih jika diminta buka-bukaan soal data.
Menurut Sonny, hal itu terlihat dari debat ketiga capres, dimana baik Ganjar Pranowo, maupun capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dianggap menyerang Prabowo ketika mereka menagih data soal Kementerian Pertahanan.
“Buka-buka saja data agar semua publik bisa menilai, mana yang benar dan mana yang tidak, kenapa kemudian dilarikan ke seakan akan dua calon presiden ini membully Pak Prabowo, itu kan hanya kilahnya mereka saja,” kata Sonny dalam konferensi persnya di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Selasa (23/1/2024).
Di samping itu, Sonny juga menyoroti debat keempat cawapres soal penampilan Gibran. Baginya, ajang debat bukanlah ajang adu gagasan seperti yang dilakukan oleh Presiden RI ke-2, Soeharto, dimana Soeharto, menurut Sonny, kerap melemparkan pertanyaan singkatan kepada para petani.
“Ini kan bukan debat, ini kan uji gagasan dan program,” ujarnya.
Oleh karenanya, Sonny menegaskan bahwa dalam menyusun visi misi yang sesungguhnya, dibutuhkan tiga aspek yang harus dipertimbangkan. Diantaranya adalah akademik, teknokratis dan dimensi ideologis.
“Aspek akademik yaitu sebuah program harus betul-betul didukung oleh data dan perhitungan dan analisis untuk betulkah program itu secara akademik itu masuk akal dan bisa dipertanggungjawabkan secara akademik atau tidak?” jelasnya.
Kedua, aspek teknokratis dimana program tersebut bisa dijabarkan untuk bisa dieksekusi dijalankan mencapai apa yang disampaikan atau tidak. Dan ketiga, aspek ideologis dimana sebuah program dapat dijalankan sesuai dengan cita-cita bangsa dan negara atau tidak.
“Nah kalau bertanya mengenai greenflation, saya juga sebagai orang lingkungan hidup sekian lama enggak pernah dengar ya, gitu loh kan,” tuturnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar