Market

Minyak Dunia Mahal, Pertamax Siap-siap Melejit di Atas Rp14.000/Liter

Pengamat ekonomi energi UGM, Fahmy Radhi menduga, PT Pertamina (Persero) sebentar lagi menaikan harga BBM jenis Pertamax. Lantaran minyak dunia tembus US$130 per barel.

“Saat ini, harga minyak mentah dunia tembus US$130 per barel. Memang sudah waktunya Pertamina naikan Pertamax. Angkanya di bawah Rp16.500 per liter,” papar Fahmy kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (26/3/2022).

Dalam hal ini, kata Fahmy, Pertamina bisa menaikkan harga Pertamax langsung Rp16.500 per liter, atau diatur secara bertahap. “Bisa saja mengacu kepada harga BBM sekelas Pertamax yang dijual SPBU asing. Mereka jualnya sudah di atas Rp15.000 per liter,” tutur Fahmy.

Dampaknya kepada inflasi atau kenaikan harga? Menurutnya tidak akan besar. Alasannya, konsumen Pertamax hanya 12 persen dan transportasi publik tidak menyedot Pertamax. “Ada inflasinya tetapi tidaklah gede,” ungkapnya.

Di sisi lain, dirinya mengingatkan pemerintah dan Pertamina untuk menjaga harga Pertalite tidak naik. Alasannya, konsumsi Pertalite sangatlah tinggi yakni 63 persen. “Berapa pun harga minyak dunia, Pertalite jangan naik. Kalau naik, maka dampaknya luar biasa kepada kenaikan harga,” ungkapnya.

Selain itu, dia mengusulkan pemerintah memanfaatkan momentum kenaikan harga minyak mentah dunia ini untuk menghapuskan premium. “Ini penting untuk meringankan APBN. Karena, sunsidi premium lumayan gede juga lho’ tandasnya.

Sebelumnya, Stafsus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mendorong evaluasi terhadap harga Pertamax. Lantaran tingginya harga minyak mentah (crude oil) dunia.

Berdasarkan perhitungan Kemengerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kata Arya, harga keekonomian BBM RON 92 (Pertamax) sebesar Rp14.500 per liter. Sementara harga Pertamax masih di bawahnya yakni Rp9.500 per liter. Dan, konsumsi Pertamax sebesar 13 persen dari total.

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button