Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim menyampaikan rasa prihatinnya terhadap situasi pendidikan Indonesia, terutama berkaitan dengan kesejahteraan guru honorer.
Satriawan mengaku masih menyayangkan banyaknya tenaga pendidik yang mendapat upah minimum bahkan boleh dibilang tak layak.
Menurut dia, gaji guru honorer di beberapa daerah berada di kisaran angka Rp400 ribu per bulan, setara dengan harga roti yang disantap menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Erina Gundono, saat berpelesiran ke Amerika Serikat (AS) bersama suaminya, Kaesang Pangarep.
“Honorer itu upahnya Rp400 ribu satu bulan ya, jadi kira-kira seharga rotinya menantu Presiden,” kata Satriwan dalam webinar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) secara daring, dikutip Selasa (17/9/2024).
Suka tidak suka, potret ini menjadi fakta menyakitkan yang harus diterima guru honorer di Indonesia. P2G berharap, kesejahteraan tenaga pendidik ini menjadi isu serius yang harus dibenahi pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Apalagi, Prabowo telah berjanji akan memperbaiki kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri hingga guru honorer. “Nah kami harap kesejahteraan guru menjadi perhatian lebih,” kata Satriawan.
Hal serupa juga disampaikan peneliti BRIN, Anggi Afriansyah yang ikut prihatin melihat kesejahteraan guru honorer di Indonesia. Ia menyinggun ketidakadilan, di saat anak pejabat bisa hidup enak tapi nasib guru mengelus dada.
“Kemudian di bawah bayaran, underpaid, ya Rp400.000 gitu ya. Sementara orang bisa beli roti Rp400.000, bapak ibu guru gaji Rp400.000, itupun juga sangat terbatas gitu ya. Jadi itu yang jadi persoalan,” ujar dia.
Selain tidak,mendapatkan upah yang layak, Anggi mengatakan guru honorer juga tidak menerima perlindungan dan rasa aman dalam pekerjaan mereka.
Belum lagi, harus berhadapan dengan pihak yang lebih berkuasa, seperti kepala dinas, yang sering kali memaksa mereka mengundurkan diri, meskipun berada di pihak yang benar.
“Kemudian yang terakhir sama kayak yang dialami oleh Bapak-Ibu gitu ya. Underpaid, unprotected, insecure. Kalau lawannya yang lebih kuat ya pasti harus resign. Lawan kepala dinas gitu misalnya kan. Padahal dia benar gitu ya,” katanya.