News

Jumlah Kepengurusan Besar, KAHMI Bukan Koalisi Partai Politik

Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia menyebut kepengurusan KAHMI saat ini cukup besar jumlahnya dan prosesnya lumayan panjang.

Doli juga mengingatkan jumlah kepengurusan besar itu, bukan koalisi partai politik, bukan pula konfederasi dari majelis-majelis wilayah, tetapi itu adalah “Partai” KAHMI yang bukan partai politik. “Partai KAHMI yang bukan partai politik,” tegas Doli saat melantik dan mengambil sumpah untuk kepengurusan periode 2022-2027 organisasi itu di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Ia menegaskan, semuanya dipersatukan karena berjuang untuk Islam, berjuang untuk KAHMI dan berjuang untuk bangsa dan negara.

Adapun komposisi kepengurusan harian MN KAHMI periode 2022-2027, dilaksanakan oleh sembilan presidium, yakni Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Ahmad Yohan, Herman Khaeron, Saan Mustopa, M. Rifqinizamy Karsayuda, Abdulah Puteh, Romo H.R. Muhammad Syafii, Zulfikar Arse Sadikin, dan Sutomo.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Syamsul Qomar dan Bendahara Umum Sabaruddin. Kepengurusan juga dibantu 138 departemen dengan total kepengurusan lebih dari 500-an orang.

Doli yang juga menjabat Ketua Komisi II DPR ini menekankan bahwa KAHMI menegaskan keinginannya terhadap bangsa ini untuk membantu mewujudkan masyarakat adil makmur.

“‘Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur‘ (negeri yang mendapatkan kemakmuran di bumi dan di akhirat),” kata Doli.

Oleh karena itu, ia mengingatkan kembali tujuan organisasi untuk mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Sebagai organisasi perjuangan, kata dia, organisasi ini harus tetap solid dan dijaga dan diteruskan oleh pejuang-pejuang yang pernah dikader di HMI.

“Sejatinya organisasi ini lahir untuk membawa perubahan, pembaharuan dan pencerahan,” kata Doli menegaskan.

Sehingga, tambah dia, tema pelantikan adalah mengawal demokrasi untuk keadilan dan kesejahteraan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button