Kanal

Mobil Presiden Lewati Jalan Rusak, Ini Risikonya bagi Kendaraan

Presiden Joko Widodo yang menggunakan mobil dinasnya, Mercedes-Benz S 600 Guard menerjang jalan rusak saat mengunjungi Lampung, Jumat (5/5/2023). Ada beberapa tips khusus mengemudikan kendaraan di jalan rusak agar aman dan dapat mengurangi kerusakan komponen mobil.

Sedan bongsor asal Jerman yang ditumpangi Jokowi terlihat tak bisa melaju cepat melewati jalan di kawasan Lampung. Mobil kepresidenan yang menggendong mesin berkapasitas 6.0 liter V12 Biturbo dengan sederet fitur canggih itu tetap membuat Presiden aman meskipun sedikit bergoyang-goyang.

Jalanan yang dilalui sedan bertransmisi 7-percepatan dan memiliki kapasitas tangki 80 liter itu separuhnya terlihat hancur dan dipenuhi batu kerikil. Lubang menganga juga tersebar di hampir setiap meter jalan. Meski cuaca di Lampung Selatan sedang terik, lubang di Jalan Terusan Ryacudu itu digenangi air. Mobil Jokowi juga terlihat melambat setiap menghadapi lubang di ruas jalan tersebut.

Melewati jalan rusak sebetulnya bukan hanya mengganggu kenyamanan, melainkan akan memberi dampak negatif pada mobil apalagi jika melewati jalur seperti itu terus menerus. Bagi mobil canggih seperti yang ditumpangi Presiden Jokowi mungkin tidak begitu parah mempengaruhi kenyamanannya.

Akan berbeda rasanya jika Anda menumpangi kendaraan MPV atau LCGC yang memang tidak diperuntukkan untuk medan jalanan seperti ini. Badan penumpangnya akan berguncang-guncang, mengocok perut bahkan mungkin kepala bisa terantuk kaca jendela mobil.

Tips mengemudi di jalan rusak

Kondisi-kondisi jalan seperti itu tentu mengharuskan pengemudi bisa lebih waspada. Kondisi jalan yang rusak dapat berupa jalan berbatu, bergelombang, berlubang, dan penuh genangan. Pada dasarnya tidak ada cara khusus yang harus dilakukan pada saat melewati kondisi jalan yang rusak.

Meskipun begitu, penting untuk pengemudi selalu waspada dan memiliki respon yang cepat saat akan melewati kondisi jalan yang rusak. Goodyear Indonesia memberikan tips yang bisa membantu mengemudi tetap aman dan terhindar dari risiko kerusakan pada kendaraan.

Pertama kurangi kecepatan kendaraan. Melewati jalan dengan kondisi yang rusak tentu sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi keselamatan pengemudi dan penumpangnya. Hal ini karena kontur jalan yang tidak rata akan membuat aktivitas mengemudi menjadi terganggu.

Untuk itu, ketika mengetahui jalan di depan rusak seperti berlubang, ada baiknya untuk pengemudi melajukan kendaraan secara pelan-pelan. Selain itu, sebaiknya tidak menginjak rem terlalu kuat pada saat ban memasuki lubang. Hal ini karena ketika menginjak rem terlalu kuat, ban dan velg akan menerima benturan yang kuat dari pinggir lubang.

Kedua, jaga jarak kendaraan dengan kendaraan lain untuk memberikan rasa aman pada saat mengemudi. Sebab apabila jarak kendaraan terlalu dekat, dikhawatirkan akan terjadi benturan antarkendaraan ketika kendaraan di depan melakukan pengereman mendadak dan pengemudi tidak sigap merespons kondisi tersebut. Selain itu, dengan menjaga jarak kendaraan dengan kendaraan lain, pengemudi akan lebih mudah melihat kondisi jalan yang akan dilewati.

Ketiga, pada saat mengemudi di jalanan buruk, hal yang paling penting adalah untuk tetap waspada dan konsentrasi. Kedua aspek tersebut merupakan faktor utama penunjang keselamatan selama mengemudi. Dengan berkonsentrasi terhadap jalan yang akan dilewati, pengemudi akan lebih cepat mengantisipasi kondisi jalan yang rusak. Selain itu, meskipun sudah hafal dengan kondisi jalan, pengemudi tetap harus berkonsentrasi menghindari titik lokasi yang rusak.

Keempat, perhatikan kondisi lubang. Pada saat kondisi jalan rusak yang akan dihadapi adalah lubang, pengemudi akan dihadapkan pada pilihan antara melewati atau menghindari lubang tersebut. Namun, jika diharuskan untuk melewati lubang tersebut, sebaiknya perhatikan kedalaman lubang dan bandingkan dengan ketinggian ground clearance kendaraan yang dikemudikan.

Jangan lupa juga untuk memerhatikan kendaraan di depan saat melewati lubang tersebut. Hal ini agar pengemudi bisa memperkirakan dampak yang akan diterima kendaraan. Apabila dirasa lubang tersebut terlalu dalam, cobalah untuk mencari area terendah lubang tersebut, dan pastikan ban kendaraan masuk sepenuhnya ke dalam lubang.

Namun, jika pengemudi memilih untuk bermanuver dan menghindari lubang, jangan lupa untuk tidak melakukannya secara mendadak. Perhatikan kondisi lalu lintas, mulai dari kendaraan di belakang, sampai kendaraan yang sedang melaju dari arah yang berlawanan.

Kelima, hindari dinding ban tergesek tepi lubang. Jika harus melewati lubang, pastikan telapak ban masuk secara merata ke dalam lubang. Hal ini berguna untuk menghindari ban yang masuk lubang terlalu ke pinggir, sehingga dinding ban akan tergesek pinggiran lubang. Hal ini cukup penting, karena sebagian jenis ban tidak mendesain dinding ban sekuat bagian telapaknya. Sehingga ketika ban bergesekkan dengan pinggir lubang, ban akan mudah rusak.

Risiko komponen rusak

Melewati jalan rusak juga memiliki risiko bagi beberapa komponen. Mengutip website Deltalube, ada beberapa komponen kaki-kaki mobil yang perlu dicermati kondisinya jika sering melewati jalan rusak. Pertama yang pasti adalah ban dan pelek. Ban berpotensi benjol bahkan sampai robek akibat benturan. Selain ban, pelek juga bisa rusak sepeti peyang atau retak karena mendapatkan entakan langsung dari ban atau terbentur permukaan jalan. Terlebih mobil yang menggunakan ban profil tipis.

Komponen lain adalah tie-rod yang terletak di antara steering gearbox (steering rack) dengan knuckle roda depan dan menjadi penghubung di keduanya. Sering mengalami benturan yang keras akibat melewati jalan rusak membuat tie-rod rusak atau bisa saja patah. Kerusakan tie-rod mobil bisa dirasakan saat membelokkan kemudi. Getaran juga terasa pada tangan ketika pengemudi memegang setir.

Bagian lain yang terancam rusak adalah control arm. Selain berfungsi untuk mengaitkan ke bagian knucle, control arm ini juga berfungsi sebagai pengontrol gerakan roda kendaraan. Baik gerakan naik-turun atau maju-mundur. Ketika melewati jalan berlubang dengan kecepatan sedang atau tinggi, control arm berisiko bengkok. Dampaknya, kemudi menarik ke satu sisi dan memengaruhi kestabilan kendaraan.

Komponen berikutnya yang akan terimbas jalan rusak adalah stabiliser bar link. Fungsi dari stabilizer bar ini untuk mengurangi kemiringan bodi mobil yang disebabkan gaya sentrifugal saat kendaraan belok. Kerusakan komponen ini dapat dengan mudah diketahui, yaitu munculnya suara seperti ketukan keras ketika melewati jalan tak rata atau polisi tidur.

Suspensi juga akan terdampak. Suspensi pada mobil diciptakan untuk mengurangi dampak guncangan, tetapi ada batasan tertentu saat komponen ini menerima tekanan kala melalui jalanan rusak. Maka, Anda harus memahami jika hantaman yang sangat keras dapat mempengaruhi kinerja suspensi ini. Jika kerusakan pada suspensi ini tidak segera dibenahi, pengendalian kendaraan bisa mudah goyah.

Knalpot yang terdapat di bagian bawah mobil juga bisa membentur bodi mobil dan menyebabkan kerusakan pada pipa knalpot saat Anda tidak hati-hati melewati jalanan rusak. Bahaya kerusakan pada knalpot bisa menimbulkan suara bising dari komponen itu. Asap dari knalpot yang bocor juga dapat masuk ke dalam kabin mobil sehingga sangat fatal jika terhirup.

Komponen terakhir yang akan rusak adalah bodi mobil. Mobil yang memiliki bodi rendah seperti sedan memiliki risiko kerusakan yang tinggi ketika melewati jalan berlubang. Bagian yang paling sering terkena dampak hantaman ini adalah bumper. Kerusakan ini memang tidak berpengaruh pada kinerja, namun bisa mempengaruhi penampilan mobil.

Jangan lupa juga untuk memastikan kendaraan dalam keadaan optimal sebelum mulai mengemudi. Kita seringkali tidak tahu pasti kondisi jalanan yang akan dilalui. Hal ini agar Anda dapat mengemudi dengan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button