News

Momentum Emas HUT ke-50, PDIP Dituntut Prakarsai Lima Fungsi Input Sistem Politik

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Mulyadi Opu Andi Tadampali menyoroti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan bukan hanya menunjukkan lamanya berjuang untuk senantiasa bisa eksis, tapi juga menunjukkan kematangan pengalaman yang bisa menjadi guru berharga bagi partai untuk berupaya memaksimalkan perjuangannya dalam mewujudkan PDIP sebagai organisasi warga negara.

“Di usia yang ke-50 ini, saya selaku akademisi ilmu politik dari perguruan tinggi berharap PDIP bisa menjadi lokomotif dalam melaksanakan fungsi-fungsi input sistem politik yang mencakup lima fungsi,” ujar Mulyadi saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Mulyadi menyebutkan lima fungsi tersebut, yakni pertama artikulasi politik, kedua agregasi politik, ketiga sosialisasi politik, keempat komunikasi politik, dan kelima rekrutmen politik.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa makin marak dan beraninya warga negara menyampaikan langsung  aspirasi politiknya di media sosial pertanda buruk bahwa fungsi artikulasi politik tidak jalan,” kata Mulyadi.

Kemudian, lanjut dia, juga banyaknya produk politik berupa kebijakan politik dan keputusan politik yang menjadi landasan hukum  yang tidak memihak kepada rakyat pertanda tidak jalannya fungsi agregasi politik.

Berikutnya, banyaknya warga negara termasuk politisi dan pejabat yang mengabaikan nilai atau moralitas  pertanda tidak jalannya fungsi sosialisasi politik, yakni transfer dan transformasi nilai dari generasi ke generasi.

“Begitu pula dengan kerapnya pemerintah tidak mendengar tuntutan rakyat atau masyarakat dan pula seringnya rakyat mengabaikan keinginan pemerintah  pertanda tidak jalannya fungsi komunikasi politik,” tambah Mulyadi.

Terakhir, tambah Mulyadi, maraknya pejabat politik yang terpilih dalam pemilu yang tidak memiliki kapasitas politik, kapabilitas politik, dan integritas politik pertanda tidak jalannya fungsi rekrutmen politik.

“Sungguh saya berharap agar kelima fungsi input sistem politik yang harusnya wajib dilaksanakan partai politik, bisa diprakarsai oleh PDIP,” tutur dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) UI ini.

Lebih jauh Mulyadi menekankan bahwa hal itu penting bagi PDIP bukan saja karena memang itulah pentingnya keberadaan partai politik, tetapi juga merupakan cara teliti dan sistematis untuk menjaga partai sebagai organisasi warga negara untuk melatih diri sebelum mendapat giliran dalam membentuk dan menjalankan pemerintahan repsentatif secara preriodik melalui pemilu. “Saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke-50 PDIP,” tambah Mulyadi menuturkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button