Arena

Mourinho Kecam Wasit Final Liga Europa dan Buka Peluang Hengkang dari Roma

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, melontarkan kritik pedas terhadap wasit asal Inggris, Anthony Taylor, yang ia tuduh ‘seperti wasit Spanyol’ dalam kekalahan timnya melawan Sevilla di final Liga Europa. Pelatih asal Portugal sendiri membantah kabar yang menghubungkannya dengan Paris Saint-Germain (PSG), namun tidak menampik kemungkinan hengkang dari Roma.

Roma sempat unggul di Puskas Arena, Budapest, melalui gol Paulo Dybala, yang secara mengejutkan pulih tepat waktu untuk memulai pertandingan, meskipun ia hanya bertahan 67 menit akibat cedera engkel yang dideritanya bulan lalu.

Gianluca Mancini mengalami malam yang buruk, setelah umpan silang Jesus Navas membentur betisnya dan berujung gol penyama kedudukan untuk Sevilla. Mancini juga gagal menjalankan tugasnya dalam adu penalti.

Mourinho mengatakan kepada Sky Sport Italia, “Saya sempat bilang, kita akan meninggalkan sini dengan Piala atau kita akan meninggalkan Liga Europa dalam keadaan tak berdaya. Kami lelah secara fisik, lelah secara mental, kami tak berdaya karena kami merasa ini adalah kekalahan yang tidak adil dengan banyak insiden yang dapat diperdebatkan.”

Meskipun lelah, Mourinho tetap merasa bangga. “Saya selalu mengatakan, kita bisa kalah dalam sebuah pertandingan sepak bola, tetapi kita tidak boleh kehilangan martabat atau profesionalisme. Saya menang lima final Eropa, saya kalah kali ini, tetapi saya pulang dengan lebih bangga dari sebelumnya. Para pemain benar-benar memberikan segalanya musim ini.”

Mourinho juga menyampaikan kritik terhadap wasit pertandingan. “Ini adalah pertandingan yang intens, penuh semangat, dengan wasit yang sepertinya berasal dari Spanyol. Kartu kuning, kuning, dan kuning lagi. Ketidakadilan terlihat ketika Erik Lamela seharusnya mendapat kartu kuning kedua, tapi tidak, dan dia berhasil mencetak gol penalti dalam adu penalti,” ujar Mourinho.

Mourinho juga membiarkan masa depannya di Roma menjadi pertanyaan terbuka, terutama karena kegagalan timnya mendapatkan tempat di Liga Champions musim depan. Namun, ia membantah kabar yang menghubungkannya dengan PSG.

“Saya akan pergi berlibur pada hari Senin. Jika kami memiliki waktu untuk membicarakannya sebelum Senin, kami akan melakukannya. Jika tidak, saya akan pergi berlibur dan kita akan lihat nanti. Saya harus berjuang untuk pemain ini dan oleh karena itu tidak bisa mengatakan secara objektif bahwa saya akan bertahan,” tutup Mourinho.

Mourinho kini harus menerima kenyataan akhirnya kalah di final kompetisi Eropa keenamnya. Rekor sempurnanya kini tercoreng dan ia pun gagal menjadi pelatih dengan gelar Eropa terbanyak, dengan kini masih berbagi tempat dengan Giovanni Trapattoni yang sama-sama mengoleksi lima trofi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button