Market

MTEL Siapkan Rp9,9 Triliun untuk Kembangkan Bisnis dan Akuisisi 3.000 Tower

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp9,9 triliun untuk mengembangkan bisnisnya.

Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengatakan sepanjang 2022, MTEL mencatatkan laba dan pendapatan tumbuh sebesar 10-11 persen dibandingkan 2021.

Capex sebesar Rp9,9 triliun itu akan digunakan untuk mengembangkan bisnis. Beberapa langkah stategis pengembangan bisnis yakni pembangunan tower baru, penguatan tower untuk strengthening untuk kolokasi dan juga untuk pembangunan fiber optik. Selain itu MTEL juga akan mengakuisisi sekitar 3.000 tower pada 2022.

“Yang berikutnya adalah untuk melakukan akuisisi atau inorganik di mana kita menargetkan sekitar 3.000 tower untuk tahun ini,” kata Hendra dalam paparan publik MTEL, yang ditulis Sabtu (23/4/2022).

MTEL Target Akuisisi 6.000 Tower

Sebelumnya, MTEL sendiri berencana menambah 6.000 tower usai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, MTEL telah memiliki lebih dari 28.000 tower atau menara.

“Target kita, perkiraan untuk tower yang kita akuisisi itu sekitar 6.000 tower, dan capex yang kita siapkan most likely akan berasal dari hasil IPO,” kata Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama dalam paparan publik beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, saat ini perusahaan sudah mulai menjalankan pembangunan jaringan fiber optic kurang lebih 2.000 KM.

“Sekarang ini sudah terselesaikan sebesar 30 persen dan kita targetkan dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh bangunan tersebut bisa segera selesai dan bisa digunakan oleh seluruh operator MNO (mobile network operator),” kata Theodorus.

Pembangunan tersebut sepenuhnya menggunakan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

“Kita sepenuhnya menggunakan dana proceed IPO sesuai dengan perhitungan kelayakan yang ada di market untuk penggunaan ataupun pembelanjaan di fiber optic ini,” ujar dia.

Theodorus juga mengatakan, tidak ada belanja modal atau capital expenditure (capex) tambahan proceed yang dipergunakan oleh Mitratel. “Jadi tidak ada capex tambahan di luar proceed yang kami pergunakan,” imbuhnya. [ikh]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button