Hangout

Mudah Lelah dan Sesak Nafas Tanda Alami Gagal Jantung

Lelah dan sesak nafas menjadi salah satu tanda seseorang alami gagal jantung. Hal tersebut umumnya sesuatu yang kerap dikeluhkan akibat jantung tidak lagi mampu menjalankan fungsinya. Hal tersebut termasuk memompa darah.

Saat kemampuan jantung memompa darah berkurang, maka pasien tidak bisa mendapatkan oksigen untuk jaringan dan organ sehingga mengeluhkan mudah lelah. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Kardiometabolik Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA.

Masih menurutnya, kapasitas jantung untuk menerima darah berkurang akibat peningkatan tekanan pada jantung yang mengalami kegagalan tersebut. Karena itu, akan menyebabkan penumpukan cairan di berbagai organ yaitu paru-paru, hati, perut, dan ginjal.

Jika kondisi yang lebih berat, maka akan menjalar di kaki dan paha.

Terjadinya penumpukan cairan di kaki menandakan kondisi pasien sudah sangat terlambat. Hal ini harus dilakukan pertolongan karena kondisi gagal jantung tersebut.

“Bila mudah lelah dan sesak napas bertambah, artinya penumpukan cairan yang timbul di rongga paru sudah terjadi sedemikian banyaknya,” kata Siti ditulis di Jakarta, Senin, (31/01/2022).

Kondisi tidur seseorang jadi tanda alami gagal jantung

Tanda lain adalah saat waktu tidur, pasien gagal jantung membutuhkan bantal lebih dari satu. Pasien gagal jantung memilih tidur dengan posisi duduk, minum dan makan sedikit, tidak memiliki selera makan, merasa sudah kenyang.

Kondisi lanjut, pasien memiliki bengkak bukan hanya di perut melainkan pula di kedua kakinya.

Berdasarkan data di Indonesia terdapat 2130 pasien dari 11 pusat pelayanan jantung terutama di pulau Sumatera dan Jawa diperkirakan prevalensi pasien gagal jantung mendekat 5 persen. Angkat tersebut di atas Singapora dan Malaysia yang berada pada 4,5 persen.

Risiko gagal jantung meningkat pada kondisi pasien yang mengalami hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes, riwayat keluarga dengan kardiomiopati, paparan toksin, penyakit jantung katup, gangguan fungsi tiroid, kebiasaan merokok dan sindrom metabolik.

Perhatikan pola makan

Agar tidak tekena, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan sehat, berhenti merokok dan mengendalikan penyakit. Misalnya seperti hipertensi dan diabetes. Penyakit tersebut harus tetap terkendali.

Masih menurut Siti, pasien yang memiliki penyakit dasar hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes, haurs terus terpantau, sehingga bisa dalam kondisi yang stabil.

Untuk pasien yang mengidap diabetes, kerusakan pada organ mikro dan makro vaskular harus bisa dikenali, sehingga dokter bisa memberikan terapi pengobatan yang maksimal dan tidak menyebabkan perburukan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button