News

Muhammadiyah Sesalkan Pembongkaran Paksa Plang di Masjid Al Hidayah

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyesalkan adanya pembongkaran secara paksa oleh warga terhadap plang bertuliskan Muhammadiyah. Tepatnya di area Masjid Al Hidayah, Jl Plampangrejo Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (25/2/2022) lalu. Bahkan terkesan ada semacam pembiaran oleh aparat setempat saat warga melakukan pembongkaran paksa.

“Tetapi yang kami sayangkan adalah ada aparatur yang semacam melakukan pembiaran. Padahal kalau kami melihat kesepakatannya, memang untuk merobohkan papan nama itu tanggal 25 tetapi itu belum melewati batas yang ditentukan,” kata Abdul Mu’ti dalam tayangan wawancara salah satu televisi swasta, dikutip Selasa (1/3/2022).

Abdul Mu’ti menekankan bahwa lokasi yang dipersoalkan oleh warga tersebut sejatinya telah diwakafkan ke Muhammdiyah sejak tahun 1950. Bahkan pengurus Muhammadiyah setempat telah mengunakan lahan tersebut untuk amal usaha dan baru sekarang dipersoalkan.

“Kalau dihitung sudah 70 tahun lebih. Sudah pernah dipakai untuk amal usaha Muhammadiyah. Sekarang ini kemudian menjadi persoalan, ada sebagian warga mempersoalkan mengenai kepemilikan itu. Ini menjadi bagian dari tanda tanya kami di Muhammadiyah sebenarnya ada persoalan apa,” tandasnya.

Sebelumnya, sebuah video menunjukkan adanya papan nama Muhammadiyah dirobohkan warga dan pejabat viral di media sosial. Pencopotan papan nama Mummadiyah yang berada di halaman masjid Al Hidayah dirobohkan warga dan disaksikan pejabat setempat berlokasi di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.

Ada tiga papan yang dirobohkan bertuliskan “Pusat Dakwah Muhammadiyah Tampo”, “Pimpinan ‘Aisyiyah Ranting Tampo”, dan “TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Tampo”.

Kepala Desa Tampo, Hasim Asharin membenarkan berada di lokasi bersama Babinsa, Kepala KUA serta pengurus kecamatan saat proses pembongkaran. Ia mengaku hanya sebatas mendampingi warga agar tidak terjadi pertikaian yang tidak diinginkan.

“Tidak ada niatan apapun kecuali untuk memelihara ketertiban untuk menjaga ketentraman untuk menjaga kekhusyukan ibadah, dan lain sebagainya,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button