Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyoroti besarnya potensi zakat dari kalangan YouTuber di Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan sosial di masyarakat. Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, menyatakan bahwa pendapatan dari YouTube yang diperoleh secara halal dan memenuhi nisab wajib dizakatkan.
“Ketika hasil usahanya (YouTube) diperoleh secara halal dan objek di media sosialnya tidak bertentangan secara syariat, dan pendapatan mencapai nisab maka wajib zakat,” kata Asrorun di Padang, mengutip Antara, Rabu (17/7/2024).
Asrorun menegaskan bahwa zakat dari YouTuber wajib ditunaikan sepanjang seluruh rukun zakatnya terpenuhi. Meskipun pekerjaan ini tidak ada pada zaman Nabi, Asrorun berpandangan bahwa jika pekerjaan tersebut menghasilkan dan memenuhi syarat, maka zakat harus ditunaikan.
Menurut Asrorun, potensi zakat dari platform YouTube tidak bisa digerakkan hanya dengan fatwa dari MUI. Regulasi yang tegas dan jelas dari pemerintah diperlukan agar potensi tersebut dapat dikelola dengan baik.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2014–2017 ini menjelaskan bahwa platform YouTube saat ini tidak lagi sebatas hobi, tetapi sudah bisa menghasilkan nilai ekonomi yang besar. “Transaksi digital itu sekarang sangat besar dan para YouTuber ini juga potensial membayar zakat,” ujarnya.
Asrorun juga mencatat bahwa banyak YouTuber berasal dari kalangan anak muda yang memiliki kesadaran agama yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, ia menyarankan para YouTuber untuk menunaikan zakat jika sudah memenuhi syarat.
Senada dengan Asrorun, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, Prof Nur Ahmad, menyebutkan bahwa potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun jika digarap secara maksimal. Namun, saat ini Baznas baru mengumpulkan Rp33 triliun.
“Seperti yang kita ketahui bersama, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun, tapi yang kami peroleh baru Rp33 triliun,” kata Prof Nur Ahmad.
Dengan potensi yang besar tersebut, diharapkan zakat dari kalangan YouTuber dapat menjadi salah satu sumber dana yang signifikan untuk mengatasi berbagai persoalan sosial di Indonesia.