Market

Mulutmu Harimaumu, Zulfan Lindan Dicopot dari Komisaris Jasa Marga

Para politikus saat ini, perlu meyakini betapa ampuhnya pepatah kuno: mulutmu harimaumu. Zulfan Lindan, misalnya, gara-gara pernyatannya, harus kehilangan jabatan di Partai NasDem dan komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Mantan politisi PDI Perjuangan pada 1999-2004, Zulfan yang kelahiran Banda Aceh pada 1 Oktober 1956, dicopot dari jabatan wakil Komisaris utama/komisaris independen Jasa Marga.

Pemberhentian itu dilakukan setelah perusahaan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Rabu (8/2/2023).

Dalam RUPSLB ini, Jasa Marga merombak susunan pengurus perseroan. Selain Zulfan, Jasa Marga memberhentikan Yuswanda A Temenggung dari posisi komisaris utama.

Serta mencopot Anita Firmanti Eko Susetyowati dari Komisaris, Yohanes Baptista Satya Sananugraha dari komisaris, dan Ade Wahyu dari direktur keuangan dan manajemen risiko.

Sebagai gantinya, Jasa Marga mengangkat Mohammad Zainal Fatah menjadi komisaris utama, Chandra Wijaya menjadi komisaris independen, dan Seppalga Ahmad menjadi komisaris independen.

Kemudian, Marsetio menjadi komisaris independen, Abdul Rachman menjadi komisaris independen, dan Pramitha Wulanjani menjadi direktur keuangan dan manajemen risiko.

Berikut susunan dan jabatan dewan komisaris dan direksi PT Jasa Marga yang baru:

Dewan Komisaris

-Komisaris Utama: Mohammad Zainal Fatah

-Komisaris: M. Roskanedi

-Komisaris Independen: Chandra Wijaya

-Komisaris Independen: Raja Erizman

-Komisaris Independen: Seppalga Ahmad

-Komisaris Independen: Marsetio

-Komisaris Independen: Abdul Rachman

Direksi

-Direktur Utama: Subakti Syukur

-Direktur Bisnis: Reza Febriano

-Direktur Human Capital dan Transformasi: Bagus Cahya Arinta B.

-Direktur Operasi: Fitri Wiyanti

-Direktur Pengembangan Usaha: Mohamad Agus Setiawan

-Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Pramitha Wulanjani

Sekedar mengingatkan, Zulfan Lindan dinonaktifkan dari jabatan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 1 yang meliputi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) DPP Partai NasDem pada Oktober 2022, tak lama setelah melontarkan statemen cadas. Bahwa, calon presiden (capres) Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem adalah antitesis Presiden Jokowi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button