Muncul di Depan Publik, Ini Pesan Perdana Pemimpin Baru Hizbullah ke Israel

Kamis, 31 Oktober 2024 – 16:38 WIB

Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem. (Foto: thetruthinternational.com)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Naim Qassem untuk pertama kalinya muncul di depan publik setelah ditunjuk sebagai pemimpin baru Hizbullah, Rabu (30/10/2024). Dalam kesempatan tersebut, Qassem membicarakan status pertempuran kelompok itu dengan Israel saat ini.

Mengutip Associated Press, Kamis (31/10/2024), Qassem mengatakan Hizbullah akan terus bertahan dari gempuran Israel. Namun, ia menyebut pertahanan yang dilakukannya ini hanya akan dilakukan hingga mendapat syarat gencatan senjata yang ‘sesuai’ dari pihak Tel Aviv.

“Jika Israel memutuskan untuk menghentikan agresi, kami katakan bahwa kami menerima, tetapi sesuai dengan syarat yang kami anggap sesuai,” kata Qassem, yang berbicara dari lokasi dirahasiakan dalam pidato yang direkam sebelumnya di televisi.

“Kami tidak akan mengemis gencatan senjata karena kami akan terus (bertempur)… tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan,” dia melanjutkan.

Perang antara Hizbullah dan Israel merupakan muara dari perang pasukan Zionis dan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, sejak 7 Oktober tahun lalu. Hingga saat ini, Tel Aviv masih melancarkan serangan masif ke Gaza hingga membunuh lebih dari 43.000 jiwa warga sipil.

Advertisement

Serangan ini pun akhirnya menarik Hizbullah untuk ikut menyerang Israel. Mereka menyebut langkah ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza, dengan serangan ditujukan agar Israel berhenti menyerang wilayah kantong Palestina itu.

Kemudian, intensitas serangan antara Israel dan Hizbullah meningkat pada September lalu. Sebelum peningkatan serangan, terjadi ledakan ribuan pager milik Hizbullah yang menewaskan hingga 39 orang. Hingga saat ini, korban serangan Israel ke Lebanon mencapai lebih dari 2.822 jiwa dan jumlah pengungsi akibat perang mencapai 1,2 juta.

Di Israel, roket, rudal, dan pesawat nirawak yang diluncurkan oleh Hizbullah telah menewaskan sedikitnya 63 orang, sekitar setengahnya adalah tentara. Lebih dari 60.000 warga Israel dari kota-kota di sepanjang perbatasan telah dievakuasi dari rumah mereka selama lebih dari setahun.

Qassem, seorang ulama dan anggota pendiri Hizbullah, ditunjuk pada Selasa (29/10/2024), untuk menggantikan mantan pemimpin lama Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut pada akhir September lalu. Qassem telah menjabat sebagai wakil Nasrallah selama lebih dari tiga dekade.

Beberapa pejabat tinggi lainnya dalam kelompok tersebut, termasuk calon pengganti Nasrallah, Hashem Safieddine, juga telah tewas dalam beberapa minggu terakhir, karena perang Israel-Hizbullah telah meningkat di Lebanon.

Qassem kemudian mengatakan serangan yang dilancarkan kepada Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir telah ‘melukai’ kelompok Syiah dukungan Iran itu. Namun, ia menyebut milisi tersebut telah mampu mengatur ulang jajarannya dalam waktu delapan hari setelah kematian Nasrallah.

“Kemampuan Hizbullah masih tersedia dan sesuai dengan perang yang panjang,” tuturnya.

Ia mengatakan Hizbullah telah berkoordinasi dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, lawan bicara utama Lebanon yang berkomunikasi dengan AS, yang telah mengajukan serangkaian proposal untuk mengakhiri konflik.

“Sejauh ini belum ada proyek yang diajukan yang disetujui Israel dan dapat kami negosiasikan,” tambah Qassem.

Topik

BERITA TERKAIT