Market

Mundur dari CEO Twitter, Elon Musk Masih Pegang 5 Perusahaan Besar Lain

Miliarder kedua di dunia, Elon Musk nampaknya tidak akan pusing harus kehilangan posisinya sebagai CEO perusahaan media sosial Twitter. Sebab Elon Musk tercatat masih memiliki lima perusahaan besar lainnya setelah dia lengser dari CEO Twitter.

Musk memang tak lepas dari kontroversi dan bahkan sering membuat kehobohan. Salah satunya pada minggu ini dia sengaja membuat poling di akun Twitter pribadinya soal masa depannya di Twitter. Dalam poling itu, Musk membuat dua pilihan yakni bertahan atau mundur sebagai CEO Twitter.

Mungkin anda suka

Namun mayoritas pengguna Twitter yakni 57,5 persen menginginkan pendiri Tesla itu hengkang dari perusahaan media sosial tersebut. Entah sudah diprediksi atau tidak oleh Musk, namun hasil ini menjadi konsekuensi baginya untuk menjalankan poling yang sudah dia buat.

Beberapa hari setelah hasil poling itu, Musk menunjukan sikap ‘gentleman-nya’ dengan menyatakan akan mundur sebagai CEO Twitter. Namun dia meminta kesempatan kepada publik untuk memilik seseorang yang tepat untuk menggantikannya sebagai CEO Twitter.

“Saya akan mengundurkan diri sebagai CEO Twitter setelah menemukan orang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan ini. Setelah itu, saya hanya akan memimpin tim software dan server,” katanya di Twitter, Rabu (21/12/2022).

Elon Musk nampaknya tidak pusing jika harus melepaskan jabatan sebagainya di Twitter. Sebab dia tercatat memiliki tujuh perusahaan besar lainnya. Bahkan di antaranya Musk masih menjabat sebagai CEO perusahaan.

Lima perusahaan milik Elon Musk ini adalah Tesla, Neuralink, SpaceX, The Boring Company, SolarCity. Perusahaan-perusahaan tersebut saat ini menjadi mesin pencetak uang bagi Musk, karena dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir dia masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia.

1. SpaceX

SpaceX merupakan perusahaan aerospace Amerika Serikat. Musk mendirikan SpaceX pada 2002 silam. Saat ini SpaceX sudah bernilai US$127 miliar atau setara Rp1.982 triliun (asumsi kurs Rp15.609 per dolar AS) setelah putaran pendanaan pada Mei 2022, nilainya empat kali lipat dalam tiga tahun.

SpaceX merupakan perusahaan swasta pertama yang berhasil meluncurkan dan mengembalikan pesawat antariksa dari orbit Bumi dan pertama yang meluncurkan pesawat antariksa berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

2. Tesla

Tesla Motors, Inc adalah perusahaan mobil listrik ternama di dunia. Bahkan mobil listrik buatan Tesla diklaim sebagai salah satu mobil listrik tercanggih di masa depan.

Mobil listrik Tesla ini menggunakan daya baterai yang bisa diisi ulang untuk menggerakan empat rodanya. Pada 2018 lalu, Tesla Inc memproduksi lebih dari 5.000 mobil per minggu.

Perusahaan yang Elon Musk rintis sejak 2003 lalu sudah mengeluarkan banyak mobil listrik dengan berbagai tipe antara lain Tesla model S, X, Y dan 3 (Sedan/SUV). Pada tahun 2012, perusahaan Elon Musk ini mendapat penghargaan dari Motor Trend Magazine sebagai Car of The Year.

Keberadaan Musk di Tesla juga sudah mulai terguncang, karena banyak investor yang meragukan keseriusannya dalam mengembangan energi masa depan ini. Penyebabnya karena Musk mulai tidak fokus di Tesla usai konglomerat dunia itu mengambil alih Twitter pada 2022 ini.

3. SolarCity

SolarCity merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada penyediaan sistem tenaga surya. Pada tahun 2013, SolarCity berhasil menjadi perusahaan terbesar kedua di Amerika Serikat.

Musk mengakuisisi SolarCity lewat perusahaan Tesla pada 2016 dengan nilai US$3,66 miliar atau setara Rp57 triliun (asumsi kurs Rp15.599 per dolar AS). Elon Musk menggabungkan kedua perusahaan ini untuk menciptakan Tesla Energy.

4. The Boring Company

Selain menguasai industri transportasi dan Energi, Musk juga mulai merambah sektor konstruksi. Salah satunya dengan mendirikan The Boring Company pada 2016 yang berfokus pada pembangunan terowongan.

Di tahun 2021, The Boring Company berhasil menyelesaikan terowongan di bawah Las Vegas Convention Centre. Hingga saat ini, industri konstruksi ini menghasilkan senilai US$5,7 miliar atau setara Rp88,9 triliun.

5. Neuralink Corporation

Perusahaan bergerak dalam bidang neuroteknologi dengan mengusung misi untuk mengembangkan teknologi yang menghubungkan antara otak manusia dengan mesin (chip) yang dapat ditanam. Neuralink banyak publik kenal sebagai perusahaan yang mengembangkan kecerdasan buatan.

Tujuan perusahaan ini adalah membuat implan otak manusia menjadi brilian, menyembuhkan cedera otak traumatis, dan membuat pasien lumpuh bisa berjalan lagi.

Hal ini mendapat perhatian dari kalang investor dan berhasil mengumpulkan sebanyak US$511 juta atau Rp7.97 triliun sebagai investasi awal pada tahun 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button