Ketua MPR RI Ahmad Muzani membeberkan persiapan pihaknya menghadapi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024 mendatang. Hal ini diungkapkan usai memimpin agenda rapat perdana MPR RI usai resmi dilantik pada 3 Oktober 2024 lalu.
“Dari presentasi yang disampaikan, rencananya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum 2024 akan dilaksanakan pada 20 Oktober pada hari Minggu jam 10.00 WIB pagi di Gedung DPR-MPR di Gedung Nusantara,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2024).
Muzani mengatakan pelantikan pemimpin negara tersebut akan dihadiri oleh sejumlah tokoh bangsa. Dia menyebut MPR RI telah melayangkan undangan kepada sejumlah peserta kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
“Insya Allah pelantikan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh termasuk akan dihadiri selain Presiden dan Wakil Presiden terpilih, juga akan dihadiri oleh, kami akan undang kandidat Presiden, kandidat Wakil Presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 kemarin,” ujarnya.
Di samping itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra ini juga akan mengundang para mantan Presiden dan Wakil Presiden RI. Ia juga mengatakan akan mengundang para pimpinan partai politik.
“Kami juga akan mengundang para mantan presiden, mantan wakil presiden, para pimpinan partai politik yang kemarin berkontestasi dalam pemilihan umum,” ucapnya.
“Dan rencananya juga akan hadir sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan dari negara-negara sahabat,” ungkap Muzani.
Dalam kesempatan tersebut, Muzani pun memohon bantuan doa dari publik agar rencana MPR RI ini akan berjalan dengan lancar. Menurutnya, momen pelantikan ini juga menjadi momen bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa bersatu dan menjunjung tinggi demokrasi bangsa.
“Kami mohon doa, support, dukungan dari seluruh rakyat dan bangsa Indonesia agar prosesi pelantikan tanggal 20 Oktober nanti bisa berjalan lancar dan semuanya sesuai,” ucapnya.
“Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bersatu, bangsa yang rukun, bangsa yang terus menjunjung martabat demokrasi, meskipun dalam suasana perbedaan perasaan pilpres dan pada akhirnya kita satu untuk bangsa dan negara,” tambah Muzani.