Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menegaskan penyakit saluran pernapasan dengan bakteri mycoplasma pneumonia bukanlah satu hal yang baru.
Menyusul adanya tren peningkatan kasus pneumonia dan temuan beberapa laporan anak terjangkit mycoplasma, Ngabila mengatakan bahwa hal itu bukan kali pertama terjadi di Jakarta.
“Kalau ditanya, dok, nemuin enggak mycoplasma di Indonesia? Pasti. Kami sudah punya data tahun 2022 di DKI itu pun ada. Di tahun 2023 apakah ada di DKI? Ada,” kata Ngabila dalam keterangan yang diterima Inilah.com, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Ngabila mengatakan, tren kasus pneumonia secara keseluruhan di tahun 2023 memang mengalami lonjakan. Pada Juli 2023, tren penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini juga terus meningkat.
Namun, terkait apakah itu diakibatkan oleh mycoplasma pneumonia atau tidak, Ngabila menjelaskan pihaknya belum memiliki data lebih lanjut.
“Mulai terlihat cukup meningkat lagi di Juli 2023. Artinya ketika dibilang ada peningkatan kasus pneumonia tahun 2023, iya ada. Tapi untuk jenis patogennya kami belum ada data kayak gitu kan,” terangnya.
Ngabila menekankan pemeriksaan spesifik untuk mengetahui penyebab pneumonia mesti dilakukan dengan pemeriksaan PCR multiplex atau panel virus (syndromic testing).
Pemeriksaan PCR multiplex dapat mendeteksi virus seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV), influenza, COVID-19, adenovirus, parainfluenzae, dan lain-lain. Termasuk juga bakteri yang menjadi salah satu sebab pneumonia.
Asal tahu saja terdapat ada beberapa jenis bakteri penyebab pneumonia, mulai dari mycoplasma, legionella, pertusis dan clamidophilla pneumonia.
“Dan baru kemarin kita di Jakarta sudah menginisiatifkan untuk menghimpun data pemeriksaan hasil PCR tersebut. Baik itu yang paling sering pada anak ya, yang sedang menjadi sorotan, tentunya pneumonia bakteri mycoplasma, lalu juga respiratori sinfetial virus, ini paling banyak, menyebabkan pneumonia pada Balita utamanya,” tuturya.
Saat ini, Dinkes DKI kata Ngabila mengatakan, pihaknya tengah mendata jumlah anak di Ibu Kota yang terinfeksi mycoplasma pneumonia. Langkah itu dilakukan setelah pihaknya menerima beberapa laporan terkait adanya anak terinfeksi bakteri itu.
Leave a Reply
Lihat Komentar