News

Nama Anies hingga Puan Bikin Alot Capres KIB, Kuncinya di Jokowi

Menyusul pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ihwal deklarasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) usungan Koalisi Indonesia Baru (KIB) belum bisa dilakukan menunjukkan hingga kini masih belum menunjukkan titik terang.

Pernyataan terbaru Airlangga mengenai KIB belum dapat mendeklarasikan capres dan cawapresnya karena soal itu masih pada tahap berikutnya, diakui kalangan politisi PAN bahwa pembahasan untuk menentukan capres dan cawapres masih alot hingga saat ini.

Politikus PAN Zita Anjani menyebut sejauh ini belum ada tanda-tanda deklarasi capres-cawapres KIB. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang merupakan putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini mengatakan bahwa kalau untuk sinyal deklarasi capres-cawapres belum ada dan masih alot pembahasannya.

Ada sejumlah nama kandidat yang masih terus dipertimbangkan di KIB. Zita menyebutkan di antaranya, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Eric Thohir, Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, dan Puan Maharani. Selain nama-nama tersebut, kata Zita kepada awak media di Kantor DPW PAN, Jakarta Timur, Kamis (12/1/2023), ada beberapa belum ditentukan.

Apa sebenarnya faktor utama yang membuat KIB yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP hingga sejauh ini belum bisa mendeklarasikan capres dan cawapresnya untuk bertarung di Pilpres 2024?

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mencermati belum dideklarasikan capres-cawapres KIB semata lebih karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberi restu untuk dideklarasikan.

KIB, kata Ujang, merupakan koalisi bentukan Jokowi. “Intinya pemiliknya adalah Pak Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Jadi kenapa capres KIB belum dideklarasikan, Ujang menyebut karena memang menunggu arahan Jokowi. “Jokowi yang punya mau, Jokowi yang punya koalisi KIB itu, ya Jokowi lah penentunya siapa capres dan cawapres itu,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Oleh karena itu, menurut Ujang, ketua umum Golkar, PAN, dan PPP tidak berani mendukung atau mengusung capres-cawapres tanpa restu dari Jokowi. Hal itu, ujar Ujang, juga sudah dikatakan sendiri oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto soal capres dari Golkar maupun KIB menunggu arahan dari Jokowi.

“Jadi kalau Pak Jokowinya belum mempublikasikan, belum ingin mencapreskan siapapun atau belum mengeluarkan nama jagoannya ke publik untuk deklarasi di KIB, ya belum,” terang Ujang.

Sebenarnya, sambung Ujang, faktor Jokowi itu yang paling penting di KIB menyangkut soal deklarasi capres. “Faktor Jokowi sebagai pemilik KIB yang belum ingin, katakanlah capers dan cawapresnya dideklarasikan,” ungkapnya.

Ujang melihatnya seperti itu karena Jokowi mempunyai jagoannya sendiri untuk nanti dideklarasikan sebagai capres maupun cawapres. “Pak Jokowi itu punya pilihan sendiri, punya orang sendiri, dan itu akan melalui KIB,” tambah Ujang.

Bagi Ujang, KIB tidak akan membantah atau menolak nama capres yang diusulkan oleh Jokowi. Menurut Ujang, semuanya akan patuh atau nurut kepada Jokowi terkait soal capres atau pencapresan. “Jadi saya tidak heran kalau soal capres dan cawapres belum diumumkan KIB karena kuncinya ada di Pak Jokowi,” kata Ujang menekankan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button