News

Nasdem Beri Isyarat Capreskan Anies di 2024

Partai Nasdem sebut Gubernur Anies Baswedan sudah punya kapasitas jadi Presiden. Sehingga Anies tak perlu lagi berfikir untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta di Pemilukada 2024.

“Menurut saya Anies ya tidak perlu lagi berpikir calon gubernur, karena kapasitasnya dia presiden. Sekarang aja udah presiden Indonesia,” Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie, Jumat (7/1/2022).

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem ini mengatakan partainya terbuka pada Anies yang ingin maju sebagai capres 2024. Nasdem siap menampung Anies untuk mencalonkannya sebagai capres. Pertimbangannya karena Nasdem sebut Anies punya kapasitas jadi presiden.

“Nasdem masih terbuka. Nanti siapa yang surveinya tertinggi yang lewat Nasdem. Ya kita membuka, silahkan Anies mendaftar,” ujar Effendy.

Gus Choi panggilan akrabnnya mengatakan, Nasdem memiliki syarat bagi tokoh yang akan maju sebagai capres. Salah satunya Nasdem akan memilih tokoh yang punya elektabilitas tinggi sebagai capres 2024.

“Silakan Ganjar daftar, silakan Ridwan Kamil daftar, silakan Khofifah daftar, silakan Erick Thohir daftar, silakan Rizal Ramli daftar. Silakan semua daftar, masih terbuka. Nanti kita pilih yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutupnya.

Nasdem Sebut Anies Punya Kapasitas Karena Elektabilitasnya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan tertinggi dalam survei Indonesia Political Opinion (IPO). Dalam survei tersebut Anies meraih suara sebesar 21.3 persen.

Posisi kedua dan ketiga ada mantan rekan Anies di Jakarta, Sandiaga Uno dengan perolehan suara 13.8 persen. Kemudian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 11.6 persen.

Posisi keempat ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyo (10.2 persen) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebesar 8.4 persen.

Selain itu ada Gubernur Jawa Barat dengan perolehan 7.5 persen diikuti Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebesar 4.2 persen.

Posisi kedelapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan perolehan 2 persen, kesembilan Menteri BUMN Erick Thohir 1.2 persen dan kesepuluh Ketua Umum Partai Golkar Ailrangga Hartarto 1.1 persen.

“Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum. Bisa kita ambil contoh, Zulkifli Hasan selama ini hampir tidak pernah masuk dalam nominasi bahkan 10 besar, tetapi ketika IPO menawarkan kepada publik dalam survei, ia cukup dikenal dan disukai, tentu berimbas pada peningkatan elektabilitas,” kata Catur Nugroho, Peneliti Utama IPO.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button