Nasib Rolls-Royce tak Bertuan, Emas Batangan dan Duit Kas Rp150 Miliar Kemensos


Terparkir sebuah mobil mewah Rolls-Royce terparkir di Kementerian Sosial (Kemensos). Publik pun bertanya-tanya siapa pemilik kendaraan seharga puluhan miliar tersebut.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan soal asal muasal dari mobil mewah dan emas tersebut. Dia menyebut mobil mewah itu merupakan barang dari undian gratis berhadiah yang tidak bisa ditebus oleh pemenang undian.

Biaya tebusannya adalah seperempat dari harga mobil mewah itu. Harga Roll-Royce saat ini mencapai Rp 20-25 miliar. Itu artinya, pemenang harus membayar biaya penebusan sebesar Rp5-6,25 miliar

“Ada satu mobil Rolls-Royce di sini ya, belum ada yang membeli sekarang, mulai tahun berapa ini? Jadi ada undian, waktu itu harganya mobil Rolls-Royce, kemudian yang dapat itu harus bayar 25 persen. Mereka enggak mampu, maunya dijual aja,” kata Gus Ipul di Jakarta, dikutip Sabtu (28/12/2024).

Selain mobil Rolls Royce, ada emas batangan yang tak diambil oleh pemenang undiannya. Alasannya sama, yakni karena si pemenang undian tak mampu menebus dengan harga tertentu.

“Jadi batangan-batangan emas juga ada di sini yang masih terkumpul di gudangnya Kementerian Sosial,” ucap dia.

Gus Ipul menerangkan, uang tebusan undian gratis berhadiah itu sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian. Nantinya uang pajak atau setoran itu diperuntukkan menopang program-program Kemensos.

Bicara soal undian, Kemensos rupanya setiap tahunnya mendapat suntikan dana segara sebesar Rp150 miliar, di luar anggaran dari APBN. Duit tersebut, kata Gus Ipul, hasil setoran 10 persen dari setiap undian berhadiah.

Gus Ipul mencontohkan, salah satu bank rutin menyetorkan 10 persen setiap mengadakan Undian Gratis Berhadiah. Dari satu instansi bank itu, Kemensos bisa mendapat puluhan miliar.

“Setiap ada undian gratis berhadiah harus menyetorkan 10 persen dari harga hadiah sesuai aturan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1954. Misalnya BRI tadi itu yang terbesar itu saya laporkan itu lebih dari Rp 30 miliar yang diberikan atau yang disetorkan ke kas,” kata dia menjelaskan.

Rolls-Royce Terparkir Sejak Era Juliari Batubara

Kendaraan mewah Rolls-Royce yang tak laku-laku dalam pelelangan tersebut ternyata sudah lama terparkir di Kemensos. Mensos periode sebelumnya, Tri Rismaharini mengatakan, mobil tersebut adalah hadiah undian ‘Pergi dengan Batik Air, Pulang Bawa Rolls-Royce’ yang digelar 2016.

Batik Air yang berada di bawah naungan Lion Air Group mengundi hadiah utama berupa mobil mewah Rolls-Royce pada 2015. Namun, program itu tak menghasilkan pemenang sehingga Batik Air menyerahkan hadiah Rolls-Royce ke Kementerian Sosial pada 9 Desember 2016.

Program “Pergi dengan Batik Air, Pulang Bawa Rolls-Royce” berlangsung dari Agustus 2015 hingga Januari 2016 dengan hadiah bulanan 2 unit Honda Jazz dan 1 unit Mercedes Benz.

Risma mengetahui informasi keberadaan mobil itu dan dua mobil Mercedes Benz dari Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras dalam rapat, Kamis 11 Februari 2021.

Dia awalnya mendapat informasi itu dari Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kepada Risma, Pram menyatakan mendapat info kepemilikan Kemensos soal mobil itu dari Juliari Batubara, pendahulu Risma yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial.

“Mobil-mobil itu akan kami lelang. Hasilnya akan dipakai untuk bantuan bagi korban bencana alam dan nelayan,” kata Risma kala itu.