Naturalisasi Jairo Riedewald Buntu, Nggak Bakal Main Lawan Australia-Bahrain


Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengonfirmasi naturalisasi Jairo Riedewald untuk Timnas Indonesia mengalami kebuntuan. Hal itu diakibatkan adanya kendala administrasi yang belum terselesaikan.

Daripada bermasalah, termasuk oleh FIFA, proses perpindahan kewarganegaraan Jairo Riedewald, yang saat ini membela klub Belgia, Royal Antwerp, diputuskan ditunda.

“Untuk Jairo, Pak Erick Thohir (Ketum PSSI) menyampaikan bahwa paperworks ada yang belum bisa, daripada bisa bermasalah di kemudian hari. Jadi memang diputuskan tidak diproses dahulu,” ujar Dito kepada awak media di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Dito sendiri tidak menjelaskan secara detail apa persoalan yang menghambat naturalisasi dari Riedewald.

Namun yang jelas, dengan keputusan ini, Riedewald dipastikan tidak akan bergabung dengan Timnas Indonesia dalam waktu dekat, termasuk pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran tiga melawan Australia dan Bahrain.

Selain itu, Dito juga meragukan kehadiran Riedewald saat Timnas Indonesia melakoni dua laga pamungkas melawan China dan Jepang di bulan Juni.”Belum (bisa diproses untuk Maret hingga Juni),” jawab Dito singkat.

PSSI sendiri saat ini masih fokus pada proses naturalisasi pemain lain, seperti Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James, yang ditargetkan bisa segera memperkuat skuad Garuda dalam waktu dekat.

Sebelumnya Ketum PSSI Erick Thohir, mengatakan, permasalahan administrasi yang dialami Riedewald mirip dengan penjaga gawang, Maarten Paes yang naturalisasinya sempat tertunda hingga delapan bulan.

Meskipun sang pemain sudah menunjukkan antusiasme untuk bergabung, proses legalitasnya masih menemui jalan buntu.

“Jairo Kebetulan sudah sangat welcome, tetapi surat-suratnya belum kuat. Kami sudah diskusi dengan beberapa pengacara, belum ketemu,” kata sosok yang akrab disapa Etho.

“Nah kami tidak maukan ajuan ke FIFA ditolak, yang akhirnya FIFA tidak percaya kepada kami lagi seakan-akan kami memaksakan,” lanjut Etho menambahkan.

Mengenai detail kendala hukum yang dihadapi Riedewald, Etho enggan mengungkapkan lebih jauh. “Wah, banyak sekali detailnya, itu urusan lawyer,” katanya.