News

Nelayan di Natuna Beralih Profesi Akibat Cuaca Ekstrem

nelayan-di-natuna-beralih-profesi-akibat-cuaca-ekstrem

Sebagian nelayan di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau beralih profesi menjadi tukang bangunan, bertani dan kerja serabutan. Langkah ini nelayan Natuna lakukan akibat cuaca buruk di sebagian wilayah utara.

Mungkin anda suka

“Saat ini sebagian ada yang menjadi tukang bangunan, serabutan gitu lah, ada juga yang tetap memilih untuk melaut tetapi hanya di pesisir saja,” kata Ketua Nelayan Desa Batu Gajah, Ramat di Desa Batu Gajah, Bunguran Timur, Natuna, Jumat (30/12/2022).

Ia memperkirakan aktivitas nelayan setempat akan kembali normal pada bulan Februari tahun depan karena telah masuk pada penghujung musim utara.

“Pokoknya tiga bulan ini kami “off” (tidak melaut) tidak seperti biasanya yang sampai ke ZEE sana,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, dampak dari minimnya orang yang berlayar mencari ikan membuat harga ikan menjadi tinggi di pasaran.

“Biasa ikan tongkong yang harga 15 sampai 20 ribu per kilo saat ini tidak ada yang jual per kilo lagi, tetapi per ekor, perbandingannya jika normal harganya 30 ribu per ekor, sekarang bisa mencapai 70 bahkan 80 ribu,” katanya.

Selain harga tinggi, menurutnya saat ini ketersediaan stok ikan bagi kebutuhan lokal di daerah itu juga sudah terbatas dan hanya jenis ikan tertentu yang masih tersedia.

“Ikan Tuna kecil, Cakalang itu kalaupun ada sedikit, karena nelayan hanya bisa di pinggir, pergi pagi pulang siang, tidak bisa lama lama di laut,” ujarnya.

Sementara untuk nelayan pesisir, kata Rahmat, mereka tetap melaut seperti biasa namun beralih pada alat tangkap seperti kelong, atau jaring.

“Ada yang pasang “Belat” (kelong) di pinggir bakau dekat dekat sini lah,” katanya.

Kondisi seperti itu, menurut Rahmat berlangsung setiap tahun jika masuk musim utara. Bahkan dalam kondisi ini membuat para nelayan memenuhi kebutuhannya dengan cara mengepul barang-barang.

“Selama tidak bisa melaut pandai pandai lah kita runding sama “tauke” (bos ikan) untuk berhutang atau bagaimana hingga nanti selesai musim utara baru kerja normal lagi,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button