Ngotot Tak Mau Vaksin, Novak Djokovic Rela Tak Dapat Gelar

Ngotot tak mau vaksin COVID19, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic rela tak dapat gelar apapun tahun ini.

Djokovic padahal sudah merasakan bagaimana nasibnya jika tak divaksin saat hendak mengikuti Grand Slam Australia Open awal tahun ini.

Kini, ia terancam tak bisa mengikuti French Open dan Wimbledon lantaran aturan wajib vaksin. Padahal, di dua grand slam itu, Djokovic merupakan pemenang pada edisi tahun lalu yang berarti akan berstatus juara bertahan.

Prancis Terbuka akan berlangsung mulai 23 Mei mendatang. Sementara itu, Wimbledon start pada 27 Juni.

“Jika itu memang harga yang harus aku bayar, aku akan membayarnya,” ucap Djokovic dalam wawancara khusus dengan BBC Rabu kemarin.

“Saya tegaskan bahwa saya bukan sosok yang antivaksin. Saya juga bukan dari bagian pergerakan kampanye antivaksin,” lanjut petenis 34 tahun itu.

Keputusannya itu adalah untuk menunjukkan bahwa setiap individu di muka bumi ini punya kesempatan memilih, bertindak, atau menyatakan apa yang menurut mereka perlu.

Dia menambahkan, setiap orang juga berhak memilih apa yang masuk ke dalam tubuhnya.

“Dan bagiku, yang satu ini sangat penting. Aku selalu mencoba selaras mungkin dengan tubuhku sendiri,” tegas pemegang 20 gelar grand slam tersebut.

Keengganan Djokovic menjalani vaksinasi kini juga mengancam peluangnya untuk menahbiskan diri sebagai pengumpul gelar grand slam terbanyak sepanjang masa.

“Prinsip dan keputusan yang aku ambil untuk tubuhku lebih penting dari gelar apa pun atau hal-hal lain,” ucap Nole, sapaan akrab Djokovic.

Inggris sendiri pekan lalu membuat aturan baru terkait pendatang dari luar negeri. Mereka kini tidak perlu lagi menunjukkan bukti telah menjalani vaksinasi.

Tetapi, hanya perlu menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menjalani tes PCR dengan hasil negatif sebelum berangkat dan setiba di Inggris.

Pihak Wimbledon belum memberikan jaminan apa pun bahwa Djokovic akan ikut bermain tahun ini.