Hedwiges Maduro, pelatih kepala Almere City FC, resmi diberhentikan setelah enam bulan bertugas. Pemecatan ini diumumkan melalui situs resmi klub pada Rabu (18/12), menyusul evaluasi performa tim yang dianggap belum memuaskan.
Di tengah situasi perubahan ini, gelandang timnas Indonesia, Thom Haye, menjadi sorotan, terutama terkait performa dan nilai pasarnya yang menurun drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan Drastis Nilai Pasar Thom Haye
Bertambahnya usia, ditambah perannya sebagai pemain pelapis dalam beberapa laga terakhir Almere City, membuat harga pasar Thom Haye mengalami penurunan signifikan. Menurut laporan, nilai pasar gelandang berusia 29 tahun ini merosot hingga 50 persen, dari 3 juta euro menjadi hanya 1,5 juta euro.
Penurunan ini memicu spekulasi bahwa bertahan di Almere City justru bisa semakin memperburuk nilai pasarnya di masa mendatang. Jika Thom Haye tetap berada di klub hingga akhir musim tanpa peningkatan performa, harga pasarnya diprediksi akan terus merosot.
Spekulasi Hengkang Januari 2025
Dengan situasi yang serba tidak pasti di Almere City—mulai dari pemecatan pelatih hingga penurunan performa tim—Thom Haye berpeluang mempertimbangkan hengkang pada bursa transfer Januari 2025. Langkah ini tidak hanya bisa menyelamatkan kariernya di klub yang lebih stabil, tetapi juga menjadi cara untuk mempertahankan nilai pasarnya.
Namun, hingga saat ini belum ada kabar konkret terkait tawaran dari klub lain untuk Haye. Perubahan pelatih yang segera dilakukan Almere City juga menjadi faktor penting dalam menentukan masa depannya di klub.
Keputusan Almere City dan Tantangan Thom Haye
Manajemen Almere City kini harus segera menunjuk pelatih baru untuk mengatasi situasi sulit yang dialami klub di Eredivisie. Sementara itu, Thom Haye, yang merupakan salah satu pilar tim, diharapkan dapat memanfaatkan sisa musim untuk membuktikan kualitasnya, baik untuk Almere maupun calon klub barunya.