Norwegia Resmi Akui Kemerdekaan Negara Palestina


Norwegia pada pekan ini resmi mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik dengan Negara Palestina. Langkah tersebut menjadi sinyal kuat Norwegia telah mengakui kemerdekaan Palestina di tengah serangan Israel ke Gaza yang menuai kecaman luas dunia internasional.

Pengumuman ini bertepatan dengan penyerahan surat kepercayaan oleh Duta Besar Palestina yang baru untuk Norwegia, Marie Antoinette Sedin, dalam sebuah upacara resmi di Istana Kerajaan. Dalam seremoni tersebut, Sedin menyerahkan surat kepercayaan kepada Raja Harald V dari Norwegia.

Dengan pengakuan resmi ini, Palestina kini memiliki saluran diplomatik di Oslo, ibu kota Norwegia, menandai babak baru hubungan bilateral kedua negara.

Norwegia bergabung dengan 13 negara Eropa lainnya yang telah lebih dulu mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Secara global, 148 dari 193 negara anggota PBB telah memberikan pengakuan serupa.

Hak untuk Kemerdekaan Palestina

Keputusan Norwegia untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat sebenarnya telah diumumkan sejak 22 Mei tahun lalu, di tengah meningkatnya serangan Israel ke Gaza yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa di pihak Palestina.

Norwegia telah berulang kali menyatakan bahwa Palestina memiliki hak untuk merdeka dan menentukan nasib sendiri.

Oslo juga mendukung solusi dua negara, di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai dalam negara mereka masing-masing.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 51.200 warga Palestina dan melukai ratusan ribu lainnya.

Israel kini tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), serta surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Tak hanya itu, Norwegia menjadi negara Eropa pertama yang secara terbuka menyatakan akan menangkap Netanyahu dan Gallant jika mereka memasuki wilayah mereka.