Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto. (Foto: PSSI)
Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, mengungkapkan perasaan campur aduk setelah timnya lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2025. Meskipun bersyukur atas kelolosan tersebut, Nova secara jujur mengakui dirinya merasa malu dengan jalannya pertandingan melawan Australia yang berakhir imbang 0-0 pada laga terakhir Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Minggu (27/10), di Stadion Abdullah Al Khalifa, Kuwait.
“Secara permainan, saya pribadi jujur sebagai pelatih malu. Saya tidak begitu suka dengan jalannya laga, tetapi saya bersyukur kita bisa lolos ke Piala Asia U-17 2025,” kata Nova dalam pernyataan resmi PSSI yang dirilis pada Senin (28/10/2024).
Keberhasilan Indonesia U-17 melaju ke Piala Asia 2025 memang diwarnai oleh momen kontroversial pada 20 menit terakhir pertandingan. Kala itu, Australia tampak bermain pasif dengan hanya mengoper bola di area pertahanannya, tanpa ada upaya untuk menyerang. Di sisi lain, Indonesia juga memilih tidak melakukan tekanan terhadap lawan, meskipun situasi tersebut memunculkan keanehan di lapangan.
“Saat setengah pertandingan, saya mendengar kabar bahwa seri saja kita bisa lolos. Akhirnya, kami menyusun taktik untuk bertahan di area sendiri, lalu merebut bola dan melakukan serangan balik. Namun, kita bisa lihat Australia pun tidak mau menyerang,” jelas Nova.
Meskipun permainan kedua tim dianggap minim intensitas dan memunculkan tanda tanya, hasil imbang itu sudah cukup untuk memastikan Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2025 melalui jalur peringkat kedua terbaik.
Perjuangan Panjang Sejak Februari 2024
Nova tak lupa memberikan apresiasi besar kepada para pemainnya yang telah bekerja keras sepanjang tahun 2024. Persiapan panjang telah dimulai sejak Februari dengan berbagai tahap pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta, Bali, Spanyol, dan Qatar, di mana tim juga menjalani sejumlah laga uji coba internasional.
“Saya mengapresiasi pemain karena ini tidak mudah. Mereka harus meninggalkan sekolah cukup lama. Namun, semua akhirnya terbayar dengan lolos ke Piala Asia,” ujar Nova.
Prestasi Timnas U-17 Indonesia ini juga mengikuti jejak sukses timnas senior dan timnas U-20 Indonesia, yang sama-sama berhasil melangkah ke putaran final Piala Asia. Timnas senior akan bertarung di Piala Asia 2027, sementara timnas U-20 akan berlaga di Piala Asia U-20 2025.
“Pencapaian timnas senior dan timnas U-20 memang menjadi salah satu motivasi kami,” tambah Nova.
Penjaga gawang Timnas U-17 Indonesia, Dafa Al Gasemi, juga merasa bersyukur atas keberhasilan timnya. Ia berterima kasih kepada semua elemen tim, mulai dari pemain, pelatih, hingga ofisial yang telah bekerja keras bersama untuk meraih tiket ke Piala Asia U-17.
Namun, Dafa mengaku dirinya belum puas dengan performanya dan berjanji akan terus meningkatkan kualitas penampilannya menjelang Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi.
“Saya pribadi belum puas dan akan terus meningkatkan performa saya,” ujar Dafa dengan penuh semangat.
Dengan pencapaian ini, Timnas U-17 Indonesia bersiap untuk menghadapi Piala Asia U-17 2025 yang akan berlangsung di Arab Saudi pada 3-20 April 2025. Harapan besar kini mengiringi Garuda Muda, yang diharapkan dapat membawa prestasi membanggakan bagi sepak bola usia muda Indonesia di kancah Asia.