Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menolak dirinya disebut telah melakukan pembiaran terhadap perundungan atau bullying, di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
“Saya lihat juga masukan ke saya (soal) pembiaran (bullying). Semua mengenai bullying ini, itu memang ya sudah ada, dari dulu juga ada. Dan seperti yang dari tadi saya bilang, ada yang kata-kata kasar, ada yang mesti fasilitas, ada uang sampai miliaran per tahun itu terjadi. Ini yang masalahnya memang harus dikoreksi saja,” ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Bukannya menyesal, Menkes malah menyebut, bisa saja banyak dokter senior atau peserta PPDS yang mengetahui berbagai perundungan yang terjadi, namun memilih diam.
“Dan saya yakin banyak kok yang sebenarnya baik, yang tahu ini salah, cuma mungkin enggak nyaman untuk bicara. Jadi kalau saya bicara dengan banyak teman-teman yang melakukan pendidikan PPDS ini, banyak yang tidak nyaman, cuma mereka tidak nyaman untuk bicara juga,” ungkapnya.
Budi menyebut ia akan terus melakukan pembinaan terhadap para dokter pelaku perundungan, demi memberi efek jera. Dia meyakini, dunia kedokteran yang juga tidak menginginkan adanya perundungan ini.
“Kita akan pastikan dan kita akan lebih keras lagi melakukan pembinaan, karena ini perlu efek jeranya. Orang Indonesia kalau memang tidak disiplinkan ya tidak disiplin. Perlu kita buka, kita kerasin sekali dua kali, nanti orang lihat kita serius, biasanya perbaikan akan terjadi. Jadi saya rasa kita akan jalankan itu terus,” ucap dia.