Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, menyatakan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) BKK Karangmalang, Sragen, memiliki aset terbesar di Soloraya. Nilainya mencapai Rp899 miliar per Juni 2024.
Saat ini, kata Kepala OJK Solo, Eko Hariyanto, nilai aset BPR BKK Sragen terus meningkat nyaris Rp1 triliun, tepatnya Rp928 miliar. “Jumlah BPR/BPR Syariah (BPRS) di Soloraya ada 69. Di mana aset BPR BKK Karangmalang yang tertinggi diantara semuanya,” kata Eko, dikutip dari Inilahjateng.com, di Gedung SMS Sragen, Jawa Tengah, Selasa (3/9/2024).
BPR milik Pemprov dan Pemkab Sragen itu, mengandalkan dana tabungan masyarakat, Tamades dan deposito. Tahun depan, target dana pihak ketiga (DPK) BPR BKK Sragen ini, sebesar Rp1 triliun.
Eko mengatakan, pasca pandemi COVID-19, pertumbuhan BPR di Soloraya menunjukkan tren positif. Total asetnya bergerak naik 7,27 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Dia mengatakan, keberadaan BPR memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi di daerah. Dia berharap, hingga 2025, aset BPR BKK Karangmalang Sragen bisa meraih target.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT BPR Karangmalang atas kontribusi dalam menopang perekonomian di kota Solo Raya melalui kegiatan usaha terutama penyediaan aset pembiayaan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah atau UMKM,” kata dia.
Dia mengatakan industri perbankan memiliki peran strategis karena fungsi sebagai lembaga intermediasi.
Selain itu bisnis bank berjalan atas asas kepercayaan dari nasabahnya sehingga industri BPR berlomba untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para nasabahnya.
Direktur Utama BPR BKK Karangmalang, Sragen, Raji, menjelaskan BPR BKK Karangmalang masih bertahan sebagai BPR dengan aset terbesar di Soloraya sejak lama.
Dia menyampaikan sejak aset BPR BKK Karangmalang antara Rp400 miliar-Rp500 miliar sudah menjadi yang terbesar di Soloraya. Apalagi aset BPR BKK Karangmalang saat ini mencapai Rp928 miliar.
Pada kesempatan itu, BPR BKK Karangmalang memberikan hadiah utama kepada pelanggan berupa satu unit mobil, 15 sepeda motor, sepeda listrik hingga barang-barang elektronik lainnya.