News

Peta Politik 2024, Tiga Parpol di Senayan Jadi Partai Gurem

Kamis, 03 Nov 2022 – 11:20 WIB

Img 20220517 195156 - inilah.com

Tiga parpol penghuni Senayan potensi jadi partai gurem. Foto: Ilustrasi/Antara

Pemilu 2024 diyakini bakal membawa kejutan. Tiga parpol yang langganan menjadi penghuni Senayan dan berstatus pendukung pemerintah yakni PPP, PAN, dan NasDem potensi jadi partai gurem. Survei terbaru dari LSI Denny JA yang dirilis pada Selasa (1/11/2022), menguatkan spekulasi tersebut.

Dalam pemaparannya, peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana menyebutkan PPP, PAN dan NasDem mengalami penurunan suara signifikan hingga terancam tidak tembus syarat 4 persen ambang batas parlemen. PPP mengantongi 2,3 persen, PAN 2,1 persen dan NasDem 3,9 persen suara. Sedangkan parpol non-parlemen yang mengikuti Pemilu 2019 tidak ada satu pun yang tembus 4 persen. Sementara PDIP dan Golkar bakal menjadi pemenang dan runner up pada Pemilu 2024 mendatang.

Survei tersebut dilakukan pada 11 hinggga 20 September 2022 terhadap 1.200 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia dengan metode multistage random sampling. Sekalipun begitu, Ade mengingatkan, situasi yang tercermin sekarang ini bisa berubah, sebab perolehan suara parpol juga bergantung pada ketersediaan caleg-caleg yang bakal diusung termasuk program yang ditawarkan oleh parpol-parpol.

“Itu juga pasti akan berpengaruh terhadap dukungan partai ke depan. Selain itu, pasti caleg-caleg yang berasal dari partai juga akan mempengaruhi perolehan partai di kemudian hari,” kata Ade.

Data dari LSI Denny JA menempatkan NasDem yang pada Pemilu 2019 menyodok jadi parpol papan tengah dan kini potensi jadi partai gurem tentu menjadi sorotan. Pada 2014 NasDem mendapatkan 36 kursi di parlemen, sedangkan pada 2019 memilik 59 kursi atau naik hingga 50 persen. Spekulasi muncul penurunan suara NasDem imbas deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024, namun Ade menegaskan, survei tersebut digelar sebelum parpol besutan Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

Survei LSI Denny JA turut mengonfirmasi data dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis akhir September 2022 yang lalu. Bedanya, SMRC tidak menempatkan NasDem dalam posisi rentan kendati mengalami penurunan suara. SMRC merilis penurunan suara mencakup pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari 9,7 persen menjadi 7,1 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari 8,2 persen menjadi 6,9 persen, Partai Demokrat dari 7,8 persen menjadi 5,5 persen, dan Partai NasDem dari 9,1 persen menjadi 5,4 persen. Sedangkan PPP dari 4,5 persen terancam melorot hingga 3,3 persen. PAN dari 6,8 persen menjadi 1,2 persen.

SMRC menggelar survei dengan metode random atau stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Salah satu data yang diungkapkan mencakup perpindahan suara pemilih parpol. PAN menjadi parpol yang babak belur karena pemilihnya banyak pindah ke PKS (19 persen) dan Golkar (17 persen). Menariknya, data survei dari LSI Denny JA dan SMRC menunjukkan keberadaan parpol yang sudah membentuk koalisi seperti PPP dan PAN di Koalisi Indonesia Bersatu dan NasDem yang sedang melakukan menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat belum menjamin eksistensi pada 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button