Arena

Optimisme Indonesia Mengulang Memori Juara Piala Thomas di Thailand

Indonesia akan melawan India di final piala Thomas 2022 di Arena Impact, Bangkok, Thailand Minggu (15/5/2022), usai kalahkan Jepang.  Skuad “Merah Putih” bisa mengulang memori juara tahun 2020  dengan kembali ke melaju ke partai puncak pada tahun ini.

Peluang tersebut didapat setelah Indonesia mengalahkan Jepang, 3-2, dalam semifinal Jumat (13/5/2022) malam. Dalam laga puncak, tim “Merah Putih” akan berebut gelar juara dengan India yang untuk pertama kalinya lolos ke final setelah mengalahkan Denmark, 3-2. Adapun perebutan Piala Uber akan terjadi antara tim putri China dan Korea Selatan, Sabtu.

Final Piala Thomas, Minggu, akan menjadi yang ke-20 bagi tim Indonesia sejak pertama kali menjadi juara pada 1958. Dari final-final tersebut, 14 gelar juara didapat sejak era Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, Taufik Hidayat, hingga Anthony dan kawan-kawan yang menjadi juara di Denmark, tahun lalu. Gelar juara saat itu menjadi yang pertama sejak 2002.

Dominasi Indonesia

Dominasi bulu tangkis putra Indonesia di pentas dunia membuat Piala Thomas selalu berada di Tanah Air pada dalam lima edisi beruntun, 1994-2002. Tetapi, setelah itu, kekuatan bulu tangkis dunia berpindah ke China. Hasil terbaik Indonesia setelah 2002 adalah final 2010 dan 2016, hingga akhirnya menjadi juara lagi pada Piala Thomas edisi 2020.

Kini, peluang juara datang kembali setelah melalui drama melawan Jepang. Indonesia memenangi dua partai awal, lalu diikuti kemenangan Jepang pada partai ketiga dan keempat. Seperti semifinal antara Denmark versus India, pemenang Indonesia dan Jepang pun ditentukan melalui partai kelima, antara Shesar Hiren Rhustavito dan Kodai Naraoka. Shesar membuat Indonesia menang 3-2 dengan kemenangan 21-17, 21-11.

Sorotan duel Ginting vs Momota

Salah satu momen yang paling penggemar bulu tangkis tunggu adalah dari persaingan Indonesia dan Jepang adalah pertemuan Anthony dan Kento Momota. Tunggal putra nomor satu dari tim masing-masing ini menciptakan rivalitas menarik pada 2018-2019 dengan 13 pertemuan.

Dari total 15 pertemuan, Anthony tertinggal 4-11. Akan tetapi, persaingan mereka selalu berlangsung menarik. Kepada BWF, Momota bahkan pernah menyebut bahwa Anthony menjadi lawan dengan permainan yang sulit untuk dihadapi.

“Saya memang harus bermain menyerang. Akan tetapi, karena Momota sangat tangguh dalam bertahan, saya harus melakukannya dengan sabar,” ujar Anthony S Ginting.

Tetapi, setelah Momota mengalahkan Anthony pada final turnamen Final BWF 2019, mereka tidak pernah bertemu. Turnamen pada 2020 lebih banyak dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Pada 2021, Momota baru memulai penampilan dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar 23 Juli-8 Agustus 2021. Dia tersingkir pada penyisihan grup, sementara Anthony meraih perunggu.

Anthony Sinisuka Ginting bersalaman dengan Kento Momota- inilah.com
Anthony Sinisuka Ginting bersalaman dengan Kento Momota

Penantian penggemar bulu tangkis, terutama fans Indonesia, akhirnya terbayarkan. Persaingan kedua pemain tidak hanya mengakhiri dahaga menonton “Momogi” (julukan para fans untuk pertemuan Momota dan Ginting), melainkan juga karena Anthony bisa mengalahkannya, 21-13, 14-21, 21-12.

Anthony benar-benar berjuang maksimal selama 1 jam 21 menit meskipun sehari sebelumnya mengalahkan Lu Guang Zu (China) dalam laga 1 jam 20 menit. Setelah selalu kalah dalam tiga pertandingan penyisihan grup, penampilan tunggal putra Indonesia peringkat kelima dunia itu semakin solid. Kualitas kemampuannya begitu terlihat ketika yang menjadi lawannya adalah pemain sekelas Momota.

“Memang tak mudah untuk mencapai penampilan seperti sekarang. Saya harus mengubah rasa tidak percaya diri menjadi percaya diri. Jadi, masalah yang saya hadapi bukan fisik atau teknik, tetapi mental dan itu menjadi tantangan berat untuk mengubahnya. Saya bersyukur menerima dukungan yang luar biasa dari tim Indonesia,” tutur Anthony.

Momen magis kemenangan Kevin/Ahsan

Csm 2022 05 13 Kevin Ahsan1 388462f427 - inilah.com
Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo

Perjuangan luar biasa juga terlihat dari pasangan junior dan senior Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Ahsan ketika menghadapi juara dunia, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Mereka mewujudkan istilah “tak ada yang tak mungkin” dalam olahraga ketika menang 22-20, 8-21, 24-22. setelah tertinggal 7-17 pada gim pertama. Hoki pun sampai menyebutkan bahwa kunci kekalahan mereka ada pada gim pertama.

Sementara, Kevin berpendapat, selain berjuang keras, ada faktor keberuntungan yang mewarnai kemenangan tersebut. “Kami harus berusaha untuk menjaga fokus supaya bisa menyerang terus. Dalam pertandingan seperti tadi, saya rasa, keberuntungan pun sangat berpengaruh. Bukan karena faktor pengalaman,” ungkap Kevin.

Jonatan menurun

Berkebalikan dengan Anthony, performa tunggal kedua, Jonatan Christie, kali ini menurun. Alih-alih bisa meraih kemenangan ketiga, seperti saat mengalahkan China pada perempat final, Kamis, dan final 2020 lalu, Jonatan justru kalah dari Kenta Nishimoto, 20-22, 13-21.

“Saat Jepang ketinggalan 0-2, kemauan dan tekad Kenta untuk menang demikian besar. Saya kalah semangat atau greget. Ini salah saya,” kata Jonatan.

Images (20) - inilah.com
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Foto BWF

Setelah Jonatan gagal, tanggung jawab meraih kemenangan ketiga berpindah ke tangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, mereka juga kalah dari Akira Koga/Yuta Watanabe, 14-21, 21-13, 18-21.

Pada akhirnya Shesar Hiren Rhustavito kembali mengulangi perannya sebagai pemain penentu timnas menuju babak final Piala Thomas, setelah mengalahkan wakil Jepang Kodai Naraoka di babak semifinal dengan skor 21-17, 21-11.

Waspadai kekuatan India

Pada partai final Thomas Cup 2022 Indonesia patut waspada dengan tim underdog India yang dalam sejarah pertama kalinya masuk final dengan mengalahkan unggulan seperti Malaysia dan terakhir  menang 3-2 atas Denmark.

India di Piala Thomas 2022 ini memiliki kekuatan cukup hebat di nomor tunggal putra. India memiliki 3 tunggal yang berada di ranking 25 besar dunia.

Salah satu tunggal putra berbahaya India ialah Lakshya Sen. Pemain nomor 9 dunia ini menjadi andalan pertama India di nomor tunggal.

Pada pertandingan India menang atas Denmark cukup banyak lewat poin dari ganda Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, Srikanth Kidambi, dan Prannoy HS.

Rankireddy/Shetty menang atas Kim Astrup Mathias Christiansen, Kidambi menumbangkan Anders Antonsen, dan Prannoy mengalahkan Rasmus Gemke.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button