P Diddy Sulit Lepas, Ada 100 Tuntutan Siap Membawanya Mendekam di Penjara


Sebanyak 120 korban dugaan kekerasan seksual Sean Diddy Comb alias P Diddy, kabarnya siap mengajukan tuntutan baru untuk sang rapper.

Pengacara Tony Buzbee yang mewakili para korban, menyebut ada 25 anak di bawah umur yang jadi korban kekerasan P Diddy. Mereka siap menuntut sang rapper ke Pengadilan Federal Californa, New York dan Florida.

Diddy tak akan lepas kali ini karena ada lebih dari 100 gugatan hukum yang menantinya mulai dari pelecehan seksual hingga perdagangan manusia.

“Rahasia terbesar industri hiburan itu kini diketahui seluruh dunia. Korban tak lagi bisa dibungkam,” ujarnya dikutip dari The Washington Post, Kamis (3/10/2024).

Buzbee menyebut, sebagian besar korban pelecehan seksual P Diddy adalah anak muda yang bercita-cita meraih sukses di dunia hiburan. Mimpi dan ambisi itulah yang dimanfaatkan rapper bernama asli Sean Combs tersebut.

“Ini bukan kasus pelecehan seksual biasa. Ada sebuah pola yang digunakan P Diddy di mana dia memanfaatkan pengaruh dan kuasanya di industri hiburan,” ungkap sang pengacara menambahkan.

Tony Buzbee mengatakan, ada beberapa detail mengerikan di balik pelecehan seksual yang dilakukan P Diddy. Salah satunya, tentang bagaimana sang rapper kerap menyuntikkan Xylazine kepada korbannya.

Xylazine merupakan obat penenang hewan yang membuat korban-korbannya tidak berdaya. Dugaan penggunaan zat ini dalam berbagai pesta yang digelar Diddy semakin memperkuat tuduhan adanya jaringan kejahatan seksual yang terorganisir.

Kejaksaan Federal Manhattan sebelumnya mendakwa P Diddy atas kejahatan berat, termasuk perdagangan manusia, pemerasan, dan distribusi narkotika. Investigasi ini berlangsung intensif dan diharapkan mampu membuka fakta tersembunyi lainnya.

Namun kuasa hukum Diddy, Erica Wolff dengan tegas membantah semua tuduhan jaksa tersebut. Sang pengacara menyebut, kliennya siap membela diri di pengadilan dan akan membuktikan bahwa semua tuduhan tersebut tidak berdasar.

“Ini adalah upaya untuk menghancurkan nama baik klien kami,” ujar Wolff dalam keterangan resminya.

Namun demikian, skala dan jumlah tuntutan yang terus bertambah membuat kasus ini semakin sulit diabaikan. Banyak pihak industri hiburan yang mulai angkat bicara, menyerukan perlunya perlindungan lebih baik terhadap artis-artis muda.

Kasus ini membuat P Diddy yang sebelumnya dihormati karena keberhasilannya menciptakan banyak bintang dunia, menjadi pusat perhatian dalam skandal yang dapat menghancurkan kariernya.

Skandal tersebut dapat membuka mata dunia terhadap sisi gelap industri musik yang sering kali memanfaatkan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, tanpa menghiraukan posisi dan kondisi korban.