Tim Pertabiban Pagar Nusa sukses memberikan layanan kesehatan dan terapi kepada ratusan peserta Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta. Layanan ini diberikan pada hari Rabu (5/2).
“Antusiasme peserta terlihat dari antrean yang terus mengalir sejak siang hingga malam. Banyak dari mereka mengalami kelelahan akibat padatnya rangkaian acara, sementara beberapa lainnya datang untuk terapi rutin guna menjaga kebugaran tubuh,” kata Ketua Umum PP Pagar Nusa, Muchamad Nabil Haroen dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/2).
Layanan terapi kesehatan yang diberikan meliputi bekam, akupunktur, pijat persendian, serta perawatan tulang belakang. Nabil menjelaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari khidmat nyata Pagar Nusa untuk menjaga kebugaran para peserta, mulai dari ulama, santri, hingga pejabat negara.
Salah satu peserta yang merasakan manfaat layanan ini adalah Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Faisal Saimimaa. Ia memilih terapi akupunktur dan pijat persendian, dan menyampaikan kesan positifnya terhadap pelayanan Tim Pertabiban Pagar Nusa.
“Layanan ini benar-benar memberikan kenyamanan dan manfaat nyata. Saya merasakan tubuh jauh lebih ringan setelah terapi, dan ini tentu sangat membantu di tengah kesibukan acara yang begitu padat. Menurut saya, layanan seperti ini perlu lebih sering dihadirkan dalam berbagai agenda besar NU agar lebih banyak yang merasakan manfaatnya,” ujar Faisal.
Tim Pertabiban Pagar Nusa dalam pelaksanaannya terbagi menjadi dua kelompok, yakni dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, dengan total 11 tenaga ahli yang terlatih dalam berbagai metode terapi tradisional.
Nabil juga menegaskan bahwa peran Pagar Nusa dalam Harlah NU ke-102 adalah bagian dari tanggung jawab besar dalam melestarikan nilai-nilai tradisi yang berakar kuat di NU.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Pagar Nusa bukan hanya tentang kekuatan fisik, melainkan juga kepedulian dan khidmah. Kehadiran Tim Pertabiban dalam Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama ini adalah bentuk nyata dari pengabdian kami, memastikan para ulama, tokoh NU, dan peserta tetap dalam kondisi sehat selama acara berlangsung,” tuturnya.
Tidak hanya peserta dari Indonesia, beberapa tamu dari luar negeri yang hadir dalam acara tersebut juga tertarik dengan layanan yang diberikan. Mereka mengapresiasi konsep terapi berbasis ilmu pengobatan tradisional yang diterapkan oleh Tim Pertabiban Pagar Nusa.
Keberhasilan layanan kesehatan dalam Harlah Ke-102 NU juga menjadi catatan penting bagi Pagar Nusa. Tim Pertabiban Pagar Nusa berencana untuk terus mengembangkan layanan ini, bukan hanya dalam acara besar NU, tetapi juga sebagai bagian dari program berkelanjutan di berbagai daerah.