Hangout

Pakar Ungkap 8 Hal yang Diperhatikan Terkait Lonjakan Kasus Gangguan Ginjal pada Anak

Kamis, 13 Okt 2022 – 09:59 WIB

Lonjakan Kasus Gangguan Ginjal pada Anak

Mungkin anda suka

Istockphoto

Ada sekitar delapan hal yang perlu dilakukan sehubungan informasi laporan peningkatan gangguan ginjal pada anak yang belum lama ini diungkap oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Menurut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, pentingnya analisa lebih lanjut terkait penyakit gangguan gagal ginjal misterius pada ank perlu terus diupayakan. Berikut adalah delapan hal yang perlu diperhatikan:

1. Perlu dianalisa secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi dan di rumah sakit yang melaporkan perlu dilihat aspek kliniknya secara amat lengkap .

“Hal tersebut terkait data yang tentu sudah ada di rumah sakit serta aspek pencatatan kasus serupa di rumah sakit tersebut dari waktu ke waktu,” kata Tjandra Yoga Aditama kepada Inilah.com melalui pesan singkatnya, Jakarta, Kamis, (13/10/2022).

2.Melakukan analisa lebih dalam lagi yang meliputi kunjungan rumah pasien untuk melihat kemungkinan faktor penyebab dan atau mencari kasus – kasus lain di rumah atau sekitar rumah pasien.

“Juga bila perlu dilakukan analisa lingkungan, juga kemungkinan analisa vektor penular penyakit, kalau ada,” tambah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu.

3. Biasanya dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya.

4. Setelah ada kesimpulan awal maka tentu harus diteruskan untuk mendapatkan kesimpulan lanjutan menuju kesimpulan akhir.

“Antara lain dengan pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam,” katanya.

5. Sementara itu mencari data lain.

 “Dicari data dari rumah sakit lain di negara kita, baik secara langsung ke rumah sakit maupun dengan melihat kompilasi data rumah sakit yang tentunya ada di Kementerian Kesehatan. Yang perlu dicari tentu adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus gangguan ginjal yang sekarang dilaporkan,” tambahnya.

6. Sambil semua berproses maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal.

“Bila perlu dibentuk team ahli khusus yang menganalisa secara mendalam dan melalukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir. Dalam hal ini organisasi profesi IDAI tentu memegang peran utama,” paparnya.

7. Bila penjelasan awal sudah didapat maka langsung dicek apakah memang perlu atau tidak dilaporkan ke WHO.

“Sebagaimana algoritma yang tercantum dalam International Health Regulation (IHR) yang tentunya akan dilaksanakan oleh teman-teman di Kementerian Kesehatan, kalau diperlukan,” ujarnya.

8. “Kalau memang dianggap diperlukan maka keadaan ini dapat saja dipertimbangan masuk dalam DONs (Disease Outbreak News) WHO untuk kewaspadaan negara-negara lain di dunia,” kata Tjandra Yoga, mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

Perlu diketahui, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menerima laporan adanya lonjakan kasus dari gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Data per 10 Oktober 2022 terhitung terdapat 131 laporan kasus yang diterima oleh IDAI mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak Indonesia.

“Data yang dilaporkan sudah mencapai 131 kasus,” ujar dr.Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) sebagai Ketua Pengurus Pusat IDAI saat ditemui lewat zoom meeting, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button