Pakar Ungkap Pasien Kanker Tak Perlu Batasi Soal Makan

Beberapa hal yang biasa dialami pasien kanker saat proses pengobatan ialah nafsu makan yang hilang, berat badan yang menurun, hingga kondisi mentalnya yang terganggu. Pada kondisi seperti itu, asupan nutrisi harus diperhatikan dan terpenuhi.

Nutrisi yang tidak terpenuhi akan menyebabkan pasien kanker mengalami penurunan imunitas, luka yang sulit untuk sembuh, terganggunya fungsi organ seperti fungsi paru, jantung, gangguan saluran pencernaan, menjadi apatis dan depresi.

Menurut PIC Program Perawatan Paliatif Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dr. Siti Annisa Nuhoni, Sp.K.F.R.Ger (K), untuk mengatasi hal ini, pemilihan jenis nutrisi, menjadi suatu yang penting. Ia mengatakan bahwa pasien kanker sudah seharusnya tidak dibatasi untuk memilih jenis nutrisi (makanan) apa yang ia inginkan.

“Pemilihan jenis nutrisi (bagi pasien kanker) tidak ada batasan makanan. Usahakan pilih makanan yang disukai pasien. Namun disarankan (untuk tetap mengonsumsi) makanan tinggi kalori dan protein,” papar Siti saat temu media virtual di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Jika hal tersebut tidak diindahkan oleh pihak keluarga atau yang terlibat dalam proses pengobatan, justru hal itu akan membuat pasien kanker kian sulit disembuhkan. Sebab, lanjutnya, kondisi psikologis pasien juga harus tetap diperhatikan.

“Dalam kondisi tersebut, intervensi nutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu akan memberikan manfaat bagi pasien,” ucapnya.

Berkaitan dengan hal itu, ia juga menyampaikan bahwa kondisi psikologis pasien amatlah penting. Karena menurutnya, nutrisi tidak sebatas makanan. Akan tetapi, juga nutrisi bisa hadir dikarenakan munculnya kasih sayang, sentuhan sosial kepada pasien, kuatnya persahabatan dan persaudaran.

“Nutrisi bukan hanya sekadar isi dari makanan itu, melainkan pemberian nutrisi harus dengan suasana yang menyenangkan bersama keluarga atau teman, ada kasih sayang, sentuhan sosial, keinginan berbagai, kekuatan persahabatan dan persaudaraan, datang bersama nutrisi,” paparnya.