Palestina Tumbangkan Irak di Menit 90+7! Mimpi ke Piala Dunia Hidup Lagi


Timnas Palestina menolak takdir dengan comeback dramatis 2-1 atas Irak di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (25/3) malam. Bertanding di Stadion Internasional Amman, Yordania, kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Palestina di fase ketiga kualifikasi dan menjaga asa mereka tampil di Piala Dunia untuk kali pertama dalam sejarah.

Irak sempat unggul lebih dulu lewat tandukan Aymen Hussein pada menit ke-34, memaksimalkan umpan silang Ibrahim Bayesh. Namun, drama dimulai saat laga memasuki menit-menit akhir.

Dua Gol Kepala, Dua Kali Geger!

Dengan waktu normal tersisa dua menit, Abou Ali menyamakan skor lewat sundulan memanfaatkan sepak pojok Adam Kaied. Tak berhenti di situ, pada menit ke-90+7, giliran Ameed Mahajneh yang menanduk bola dari skema sepak pojok serupa, membalikkan keadaan jadi 2-1 dan membuat seisi stadion meledak dalam euforia.

“Ini sejarah. Ini lebih dari sekadar tiga poin,” tulis akun resmi Federasi Sepak Bola Palestina.

Harapan Belum Padam

Kemenangan ini mengangkat Palestina ke posisi kelima Grup B dengan enam poin, unggul satu angka dari Kuwait. Sementara Irak tertahan di peringkat ketiga dengan 12 poin, di bawah Korea Selatan (16 poin) dan Yordania (13 poin) yang masih menguasai dua tiket otomatis ke Piala Dunia.

Namun peluang Palestina belum tertutup. Jika mampu mengalahkan Kuwait pada 5 Juni dan Oman pada 10 Juni—yang akan digelar di Yordania—Palestina bisa menyodok ke posisi empat dan masuk ke jalur playoff antar peringkat tiga-empat grup.

Sepak Bola Jadi Simbol Perlawanan

Kemenangan atas Irak bukan sekadar kejutan di atas lapangan, tetapi juga simbol keteguhan rakyat Palestina di tengah derita akibat perang di Gaza. Setelah sebelumnya berhasil menahan Korea Selatan di Seoul dan melaju ke fase gugur Piala Asia 2023, tim berjuluk Lions of Canaan terus menunjukkan mental baja.

Dengan dua laga tersisa, Palestina masih punya peluang nyata menulis sejarah: lolos ke Piala Dunia 2026, turnamen edisi 48 tim yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.