Ototekno

BMKG Beda dengan BRIN soal Prediksi Durasi Musim Hujan di Indonesia


Terjadi perbedaan pandangan terkait prediksi musim hujan di Indonesia antara BMKG dan Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan. Meskipun ada fenomena El Nino, BMKG memperkirakan bahwa musim hujan akan berlangsung hingga April 2024, berbeda dengan prediksi Eddy Hermawan yang menyebut musim hujan hanya akan bertahan hingga akhir Januari.

Mungkin anda suka

El Nino, yang memulai siklusnya pada Mei 2023 dan diprediksi akan berakhir pada Mei 2024, memang berpotensi mengurangi curah hujan. 

Namun, menurut BMKG, musim hujan telah dimulai di beberapa wilayah Indonesia sejak November 2023, dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari 2024. Monsun Asia, yang merupakan pembawa hujan, juga telah mempengaruhi wilayah Indonesia, meskipun dipengaruhi oleh keragaman geografis.

Keragaman morfologi wilayah Indonesia, yang terdiri dari perairan, kepulauan, daratan, dan pegunungan, membuat respons tiap wilayah terhadap Monsun Asia dan musim hujan berbeda-beda. Efek angin monsun Asia pembawa hujan tidak bisa dipukul rata di semua wilayah Indonesia karena keragaman geografis ini.

Analisis Iklim BMKG

BMKG dalam analisis iklimnya mengungkap wilayah-wilayah yang mengalami puncak hujan di Februari, seperti ZOM Banten DKI 16. Meskipun awal musim hujan terjadi pada November, puncaknya diperkirakan pada Februari. Selain itu, BMKG juga mengungkap kondisi musim hujan di Indonesia dari Januari hingga April 2024, dengan curah hujan bervariasi di berbagai wilayah.

Prediksi Curah Hujan Bulanan

– Januari: Sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami hujan pada kategori tinggi hingga sangat tinggi.
– Februari: Hujan di wilayah Indonesia masih berada pada kategori menengah hingga tinggi, kecuali di beberapa wilayah seperti Sumatra bagian utara.
– Maret dan April: Curah hujan bulanan di wilayah Indonesia masih pada kategori menengah hingga tinggi, kecuali di sebagian wilayah Nusa Tenggara.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button