News

PAN Persoalkan Hasil Survei SMRC

Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga mempertanyakan akurasi survei SMRC yang menunjukkan partainya berpotensi tidak lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Dia menilai hasil survei SMRC tidak selau benar. Bahkan, Viva Yoga menyebut jika prediksi SMRC benar, PAN tidak akan lolos ke parlemen sejak 2004 lalu.

“Tetapi hasil surveinya selalu tidak terbukti. Sampai pemilu 2019, PAN masih memperoleh kursi DPR RI,” kata Viva Yoga saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Mungkin anda suka

Merujuk data KPU, Viva menjelaskan pada Pemilu 2004, PAN memeroleh suara nasional sebesar 6,44 persen, Pemilu 2009 sebesar 6,01 persen, Pemilu 2014 sebesar 7,59 persen, dan Pemilu 2019 sebesar 6,84 persen.

“Jadi, ada perbedaan hasil super signifikan antara prediksi melalui hasil survei oleh SMRC itu dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU,” tambah Viva.

Lebih lanjut, Viva mengaku merasa aneh karena lembaga survei besutan Syaiful Muzani itu dinilai selalu salah dalam meneliti elektabilitas PAN.

“Apakah lembaga survei itu tidak kredibel? Tidak berlandaskan pada kaidah ilmiah? Sentimen pada PAN? Atau karena faktor lain? Tentu akan banyak pertanyaan masyarakat dari tidak akuratnya hasil survei mereka, sejak 2004 sampai sekarang,” tutur pria berusia 54 tahun itu.

Viva menyoroti alasan SMRC yang merujuk pada kinerja calon legislatif di masing-masing daerah pemilihan sehingga menghasilkan elektabilitas yang rendah.

“Lah, lalu para caleg dari partai politik lain saat kampanye pemilu apakah tidur? Kan calegnya sama-sama bergerak berkompetisi mencari suara di dapil,” ujar Viva Yoga.

“Sampai kapan para lembaga survei itu (SMRC, Indikator, dan LSI) dapat memotret secara benar dan akurat elektabilitas PAN? Apakah tidak bosan jika hasil surveinya salah terus, sejak 2004 sampai sekarang,” sambung dia.

Sebagaimana diketahui, hasil survei terbaru SMRC menunjukkan tiga parpol di parlemen Senayan gagal memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen, yaitu Partai NasDem (3,2 persen), PPP (2,9 persen), dan PAN (1,7 persen).

Ketiga parpol itu diprediksi tergusur oleh Perindo yang merupakan parpol nonparlemen yang meruap dukungan publik sebesar 4,6 persen jika pemilu diadakan saat ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button