Hangout

Pandemi Segera Berakhir, Tapi Jangan Hentikan Kebiasaan Ini!

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan akhir dari pandemi COVID-19 sudah terlihat meskipun belum selesai. Artinya tak lama lagi kehidupan akan kembali berjalan normal seperti sebelum pandemi. Namun, sebaiknya kita tidak menghentikan beberapa kebiasaan baik ini meskipun pandemi telah usai.

Dalam pernyataannya, Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa akhir pandemi sudah terlihat. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hingga saat ini COVID-19 belum selesai. “Kami belum sampai di sana. Tapi akhir sudah di depan mata. Dunia perlu melangkah untuk kesempatan ini,” ujarnya.

Mungkin anda suka

Ia menyerukan agar dunia dapat terus mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dan tetap waspada. Ia bahkan mengibaratkan posisi dunia melawan COVID-19 saat ini mirip seperti pelari maraton yang sedang mendekati garis finish.

“Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat. Dia berlari lebih keras, dengan semua energi yang tersisa. Kita juga harus. Kita bisa melihat garis finis. Kita berada di posisi menang. Tapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari,” katanya.

Pernyataan ini adalah penilaian paling optimis dari badan PBB itu sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020. Tiga bulan setelah itu, WHO kemudian mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi.

COVID-19 yang muncul di China pada akhir 2019 memang telah memporakporandakan dunia. Virus ini telah menewaskan hampir 6,5 juta jiwa dan menginfeksi 606 juta orang di seluruh dunia. Virus ini juga telah mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.

Pandemi meskipun menimbulkan banyak kisah duka dan musibah namun, memberikan banyak pelajaran kehidupan. Gara-gara virus ini, terjadi perubahan tatanan kehidupan tentang kesehatan, hubungan sosial hingga ekonomi. Yang paling terasa manfaatnya adalah pentingnya menjalani hidup sehat agar terhindar dari penyakit.

Melanjutkan Kebiasaan Pandemi

Virus SARs-CoV-2 telah berdampak mengerikan dalam hidup kita. Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesejahteraan mental. Pengalaman buruk semasa pandemi menjadi pelajaran berharga yang membuat orang menjadi lebih sadar dan waspada akan penyakit, penyebaran dan pencegahannya.

Karena itu, ada beberapa kebiasaan COVID-19 yang harus terus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk ketika pandemi sudah berakhir. Hal ini terkait manfaatnya yang sudah terasa dan terbukti mampu menjaga kesehatan tubuh saat pandemi.

Di antaranya adalah tindakan pencegahan dengan menggunakan masker wajah yang menjadi perisai utama terhadap virus mematikan. Tindakan ini tidak hanya menghentikan penyebaran infeksi, tetapi juga melindungi masyarakat seperti anak-anak dan lanjut usia yang paling rentan terkena penyakit.

Hingga saat ini, para ahli tetap merekomendasikan untuk memakai masker yang tepat, karena tidak hanya melindungi dari COVID, tetapi juga mencegah tertular penyakit pernapasan lain seperti pilek, flu, dan alergi.

Tindakan lain yang juga harus tetap dilakukan adalah menjaga jarak sosial. Jarak sosial atau social distancing menjadi kata yang banyak mengemuka di masa pandemi COVID-19 yang akan menjadi hal sangat krusial terutama saat segala bentuk penyakit menular sedang marak.

Daerah yang ramai bisa menjadi hotspot dari infeksi dan penyakit. Oleh karena itu, menjaga jarak dari orang-orang yang batuk, bersin, mengendus atau mengalami berbagai gejala pernapasan sangat penting. Lanjutkan kebiasaan menjaga jarak ini.

Kebiasaan baik berikutnya yang tidak boleh ditinggalkan meskipun pandemi telah usai adalah mencuci tangan. Sebenarnya, sebelum timbulnya COVID-19, dokter dan profesional medis menekankan perlunya mencuci tangan setelah menyentuh permukaan dan benda yang terkontaminasi dan dipenuhi kuman. Aksi cuci tangan menjadi momentum penting saat pandemi. Sekarang ketika pandemi tampaknya akan segera berakhir, saran itu masih akan tetap berlaku.

Mencuci tangan adalah cara paling sederhana untuk mencegah kuman dan penyakit. Terutama untuk anak-anak, pastikan mereka mencuci tangan dengan air atau sabun sebelum menyentuh wajah atau makanan mereka.

Gaya Hidup Sehat

Munculnya COVID-19, menjadikan banyak orang lebih sadar akan kesehatan mereka. Mengingat bahwa virus SARs-CoV-2 mengambil korban besar pada orang dengan komorbiditas (penyakit bawaan), banyak yang telah mengambil cara yang lebih sehat untuk menjauhkan diri dari daftar kelompok berisiko tinggi.

Misalnya dengan membuat perubahan pada pola makan hingga memasukkan berbagai jenis olahraga dalam rutinitas harian. Orang-orang juga telah beralih ke gaya hidup yang lebih sehat. Selain itu, banyak yang menjadikan pemeriksakan diri secara medis dengan teratur sebagai prioritas utama untuk mencegah penyakit.

Ada lagi nilai positif dari pandemi dalam kehidupan kita yakni orang-orang menjadi lebih sadar dan mulai mengakui pentingnya menjaga dan meningkatkan kesehatan mental. Saat pandemi, tindakan isolasi mandiri, jarak sosial, dan ketakutan terinfeksi memberi banyak tekanan dari sisi kejiwaan pada orang-orang di seluruh dunia.

Akibatnya muncul masalah kesehatan mental seperti stres dan kecemasan pada orang dewasa dan anak-anak. Belum lagi tekanan mental karena kehilangan orang-orang terdekat, keluarga, pasangan yang menjadi korban keganasan virus ini. Bahkan beberapa orang mengalami tekanan mental hebat sehingga memilih jalan untuk bunuh diri.

Kondisi kesehatan mental juga sangat berhubungan dengan kekebalan tubuh seseorang dari infeksi penyakit termasuk COVID. Ketika mental health terganggu, virus akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh seseorang. Pada akhirnya, pengalaman ini menjadikan makin banyak orang yang berusaha untuk memastikan bahwa dirinya memiliki kesehatan mental yang baik.

Kebiasaan lain yang juga harus tetap menjadi perhatian adalah mengonsumsi suplemen yang dapat membantu ketahanan tubuh seseorang. Sementara yang tidak kalah pentingnya adalah pentingnya vaksinasi. Tidak hanya vaksin dan booster COVID-19, tetapi juga vaksinasi penting lainnya untuk mencegah risiko kondisi kesehatan kronis.

Vaksin dan imunisasi merupakan cara paling efektif untuk mengurangi risiko berbagai penyakit menular. Ini termasuk polio, tetanus, dan campak. Selain itu, vaksin seperti vaksin HPV dapat menghilangkan risiko infeksi human papillomavirus jenis tertentu, yang jika tidak ditangani juga dapat menyebabkan kanker serviks.

Berakhirnya pandemi bukan berarti berakhir pula ancaman berbagai penyakit. Bahkan virus COVID-19 masih bisa berpotensi untuk berkembang menjadi varian-varian lain yang mengancam. Jadi, lanjutkan kebiasaan baik mencegah penyebaran penyakit apapun dengan terus menjalankan protokol kesehatan, menjalankan gaya hidup sehat serta berolahraga secara rutin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button