Panitia IOC Keliru Sebut Tim Atlet Korea Selatan menjadi Korea Utara


Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah meminta maaf setelah secara keliru memperkenalkan tim Korea Selatan sebagai tim Korea Utara selama upacara pembukaan Olimpiade Paris. Persoalan ini pun membuat pihak Korsel bereaksi.

Berlayar menyusuri Sungai Seine di ibu kota Prancis seperti delegasi lainnya, tim Korea Selatan diperkenalkan sebagai perwakilan “Republik Rakyat Demokratik Korea”, nama resmi Korea Utara, baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis.

Pembawa acara menggunakan pengantar yang sama untuk delegasi Korea Utara. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang terjadi saat memperkenalkan tim Korea Selatan selama upacara pembukaan,” kata IOC dalam sebuah posting di akun berbahasa Korea di X setelah kesalahan tersebut menimbulkan ketidaksenangan di kalangan warga Korea Selatan.

Presiden IOC Thomas Bach juga berbicara dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada hari Sabtu (27/7/2024) untuk menyampaikan permintaan maaf. Yoon mengatakan kepada Presiden IOC bahwa kesalahan seperti itu tidak boleh terulang dan menyampaikan harapannya agar acara tersebut sukses, kata kantor kepresiden di Seoul.

Yoon juga mengatakan bahwa masyarakat Korea Selatan, yang telah menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas dan musim dingin, terkejut dan bingung.

Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang sejak konflik mereka tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan zona demiliterisasi, bukan perjanjian damai. Ketegangan antara kedua Korea telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan  keduanya juga menangguhkan perjanjian militer penting tahun 2018 .

Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama bahwa pihaknya “menyatakan penyesalan” atas pengumuman yang salah selama upacara pembukaan. Wakil Menteri Olahraga dan Kebudayaan Korea Selatan, Jang Mi-ran, juara angkat besi Olimpiade 2008, juga meminta pertemuan dengan Bach untuk membahas masalah tersebut, tambahnya.

Delegasi Korea Selatan terdiri dari 143 atlet yang akan berlaga dalam 21 cabang olahraga. Sementara Korea Utara, yang kembali ke ajang olahraga ini untuk pertama kalinya sejak Rio 2016, telah mengirimkan 16 atlet.

Kementerian Luar Negeri negara itu mengatakan pihaknya telah menghubungi kedutaan besar Prancis di Seoul, yang menyampaikan penyesalan atas “kesalahan yang tidak dapat dipahami” tersebut.

Komite Olimpiade Nasional Korea Selatan mengatakan pihaknya berencana untuk bertemu dengan panitia penyelenggara Olimpiade Paris dan IOC untuk menyampaikan protes mereka. Komite Korea Selatan meminta tindakan untuk mencegah hal ini terjadi lagi.

Korea Utara telah memperkuat hubungannya dengan Rusia di tengah isolasi internasionalnya. Setidaknya satu balon pembawa sampah yang dikirim melewati perbatasan yang tegang mendarat di kompleks kepresidenan Korea Selatan awal pekan ini untuk pertama kalinya.

Korea Utara mengatakan balon-balon tersebut, lebih dari 2.000 di antaranya telah dikerahkan sejak bulan Mei, merupakan respons terhadap aktivis di Korea Selatan menyebarkan selebaran dan pesan propaganda melalui pengeras suara yang bertujuan untuk melemahkan rezim pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.