Market

Pantas Sepi Investasi, Presiden Jokowi Pilih Lokasi IKN Melawan Bung Karno

Keputusan Presiden Jokowi memilih Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara (IKN) Nusantara, dinilai melawan cita-cita  Bung Karno. Sehingga, jangan kaget kalau proyek tersebut sepi investasi.

Tak sedang bercanda, Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA), Uchok Sky Khadafi menerangkan bahwa pilihan Presiden Jokowi menjadikan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim sebagai ibu kota negara baru, jelas-jelas tidak tepat. Selain juga tidak sesuai dengan keianginan Proklamator Bung karno.

“Makanya kalau ingin IKN laku dan laris, seharusnya mengikuti amanah Bung Karno. Di mana membangun IKN itu bukan di Kaltim, akan tapi di Kalimantan Tengah. Karena tanahnya bagus,” papar Uchok kepada Inilah.com, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Dirinya juga mengkritisi ngototnya pemerintah dalam menyedot investasi masuk ke IKN Nusantara, Kaltim. Dia malahan menyebut proyek IKN Nusantara tak ubahnya ‘proyek rongsokan’. Jadi, jangan heran kalau investor emoh mendekat ke IKN Nusantara. “IKN Nusantara itu seperti barang rongsokan yang diobral ke sana-sini, tapi tidak laku,” tandasnya.

Dia juga menanyakan insentif yang dijanjikan pemerintah kepada investor IKN Nusantara soal izin HGB selama 80 tahun dan bisa diperpanjang 160 tahun. “Padahal, UU Agraria yang belum diubah membatasi HGB dibatasi maksimal 50 tahun. Ini artinya, pemerintah atau pejabat yang bertangungjawab sudah tahu resiko hukumnya ketika melanggar sebuah UU,” ungkapnya.

Pengusaha China di Sabah, Malaysia yang tergabung dalam Sabah China Chamber Of Commerce ( SCCC ), menjalin kerja sama dengan Kadin Kutai Kartanegara.

Penandatanganan kerja sama antara Kadin dengan SCCC berlangsung di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kutai Kartanegara, beberapa waktu lalu. Naga-naganya,

SCCC kepincut berinvestasi di sektor pertanian dalam arti luas.

Diantaranya sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan, termasuk material dan logistik, bahkan sektor pertambangan. Pemkab Kutai Kartanegara menyambut baik adanya hilirisasi pertanian yang mulai dilirik investor dari berbagai negara.

Sekdakab Kutai Kartanegara, Sunggono mengatakan, berdasarkan data, kinerja perekonomian Kutai Kartanegara sampai saat ini masih dipengaruhi sektor pertambangan. Hal tersebut ditandai dengan share terhadap Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2021 sebesar 64,10 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button