Para Pasien RS di Gaza Hadapi ‘Hukuman Mati’, Bahan Bakar dan Pasokan Medis Menipis


Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah, di pusat Kota Gaza sedang was-was. Pasalnya mulai terjadi kelangkaan pasokan bahan bakar dan bahan medis. Kondisi ini tentu mengancam nyawa para korban genosida yang dilakukan Israel sejak Oktober 2023.

Dilaporkan Anadolu, juru bicara rumah sakit Khalil Al-Dakran mengkhawatirkan bahayanya ruang operasi yang berhenti beroperasi karena kurangnya pasokan medis, obat-obatan, dan bahan bakar.

“Kami tidak dapat melakukan operasi karena ruang operasi tidak memadai, kurangnya anestesi, dan peralatan serta perlengkapan medis yang diperlukan,” kata Al-Dakran, dikutip dari Antara, Minggu (21/7/2024).

Ia menegaskan, berhentinya ruang operasi sama seperti hukuman mati bagi ratusan pasien di rumah sakit. Al-Dakran memperingatkan bahwa jika ruang operasi berhenti berfungsi, banyak pasien akan meninggal.

Al-Dakran juga cemas dengan kondisi generator rumah sakit di tengah pemadaman yang sedang berlangsung. Lumpuhnya generator menimbulkan bahaya nyata bagi unit perawatan intensif.

Dia mendesak masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera memasok bahan bakar dan pasokan medis, serta mengaktifkan kembali rumah sakit yang tidak beroperasi guna mengurangi beban para petugas perawatan kesehatan dan menyelamatkan nyawa para korban.

Diketahui, lebih dari 38.900 warga Palestina, yang sebagian besar dan anak-anak, telah tewas, dan lebih dari 89.600 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel dianggap melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei.