Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyambut baik peresmian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Presiden, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Badan baru ini, kata Presiden Partai Buruh sekaligus KSPI, Said Iqbal, punya orientasi baik. Yakni, menjamin kesejahteraan generasi Indonesia.
Akan tetapi, jika melihat trio pemimpin BPI Danantara yakni Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P Roeslani sebagai CEO; Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria selaku COO; dan Pandu Sjahrir selaku CIO, justru memperkuat keraguan.
“Menteri Investasi yang juga CEO Danantara, adalah salah satu penggagas utama sekaligus Ketua Satgas Omnibus Law UU Cipta Kerja, kebijakannya sangat ditentang kaum buruh karena merusak masa depan buruh,” kata Said Iqbal, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Partai Buruh, kata Said Iqbal, meragukan adanya komitmen dari Rosan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, khususnya kaum buruh. Karena itu tadi, rekam jejak Rosan yang menjadi motor UU Cipta Kerja Omnibus Law yang menyengsarakan kelas pekerja dan buruh.
“Ada triliunan rupiah dana milik puluhan juta buruh disimpan di Bank Mandiri, BRI, dan BNI. Kini dikelola BPI Danantara. Namun, dana yang pemimpinnya menjadi pencetus UU Cipta Kerja Omnibus Law. Apakah buruh masih bisa ikhlas duitnya dikelola lembaga yang tidak pro buruh? Kita lihat saja nanti,” imbuhnya.
Said Iqbal juga mengkritisi momentum BPI Danantara diresmikan Presiden Prabowo Subianto, bersamaan dengan PHK ribuan buruh industri elektronik.
“PT Sanken PHK hampir 1.000 pekerja dan menutup operasionalnya untuk relokasi ke Jepang. Ditambah PT Yamaha Musik mem-PHK lebih dari 1.000 pekerja.Pabriknya direlokasi ke China dan Jepang. Demikian pula PT Tokai di Bekasi mem-PHK ratusan buruhnya,” imbuh Said Iqbal.
Tak berhenti di situ, berdasarkan data KSPI, sejumlah pabrikan otomotif asal Jepang terancam gulung tikar. Artinya, buruh otomotif terancam PHK.
“Pabrikan otomotif yang memproduksi truk dan dump truck, seperti Toyota, Isuzu, Hino, dan Mitsubishi, memiliki karyawan dalam jumlah besar terancam kena PHK pada tahun ini,” imbuhnya.
Dia menambahkan, hal ini terjadi akibat membanjirnya impor mobil truk dan dump truck asal China, yang masuk langsung tanpa adanya pabrik dan tenaga kerja di dalam negeri.
“Menteri Investasi, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, dan Menko Perekonomian harus bertanggung jawab atas semuanya ini,” ungkapnya.
Dia bilang, seluruh buruh di Indonesia, merasa miris ketika BPI Danantara diluncurkan, ribuan buruh sektor riil malah kena PHK.
“Sebelum Ramadan, Partai Buruh dan KSPI akan menggelar aksi serentak di seluruh Indonesia. Kami menuntut setop PHK sektor elektronik, tekstil, garmen, baja, dan otomotif. Kami juga akan aksi di Istana Merdeka serta di kantor gubernur di seluruh Indonesia,” pungkas Said Iqbal.