Market

Pasar Saham Cerna Cairnya Hubungan Dagang AS-China

Secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan status bullish. Selain itu, pasar mencerna kembali cairnya hubungan dagang AS-China. Lima saham mendapat rekomendasi positif.

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, pasar saham di Asia-Pasifik melemah pada awal perdagangan Selasa (24/5/2022).

“Investor masih mempertimbangkan kemungkinan mencairnya hubungan perdagangan AS-China karena Presiden AS Joe Biden melontarkan gagasan pemotongan tarif barang-barang China,” katanya dalam ulasan yang rilis di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Sementara itu, Pasar AS menawarkan sedikit kelegaan bagi investor karena saham-saham menguat menyusul penurunan tajam selama seminggu sebelumnya.

Selama sesi perdagangan reguler Senin, Dow Jones melonjak 618 poin, atau hampir 2%, S&P 500 naik 1,9% dan Nasdaq Composite naik 1,6%. “Sentimen tampaknya mendapat dorongan setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk memotong tarif AS atas barang-barang China. Itu ia sampaikan selama perjalanannya di Jepang sebagai bagian dari tur Asia pertamanya,” papar Hendry.

Dari berita perdagangan lainnya, AS pada Senin mengumumkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik dengan mitra Asia termasuk Australia, Jepang dan Korea Selatan. “Kelompok ini ingin menetapkan aturan internasional tentang ekonomi digital, rantai pasokan, dekarbonisasi, dan peraturan yang berlaku bagi pekerja,” ucapnya.

Sementara sentimen dari dalam negeri datang dari perdagangan di mana Mendag Indonesia dan Kanada membahas penguatan kerja sama untuk mendorong pemulihan ekonomi. Begitu juga yang terjadi dengan Mendag Indonesia dan Jepang yang membahas pembangunan ekonomi regional.

Arah IHSG Selanjutnya

Menurut Hendry, secara teknikal, status IHSG dalam kondisi bullish. Black candle menunjukkan rendahnya volume transaksi tapi momentum pada histogramnya masih memperlihatkan penguatan.

“Resistance IHSG berada di 7.006 dengan support di 6.730,” ucapnya.

Saham-saham dalam Pantauan

  1. Saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) yang merambah pasar Eropa dan Timur Tengah.
  2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) di mana entitas anak perseroan menempatkan Rp292 miliar di Telkomsel Ekosistem Digital.
  3. PT Wir Asia Tbk (WIRG) mempromosikan platform metaverse, di mana perseroan berencana untuk mendirikan perusahaan Joint Venture.

Saham-saham Pilihan

Di atas semua itu, ia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan rekomendasi speculative buy. White candle menunjukkan tren naik pada William%R-nya di zona netra dan kenaikan momentum pada histogramnya. Secara teknikal, resistance berada di 9.925 dan support di 8.550. Masuk di kisaran 8.850-9.000.
  2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan reskomendasi speculative buy. White candle menunjukkan kenaikan momentum pada histogramnya dan tren naik pada Moving average convergence divergence (MACD). Resistance berada di 8.200 dan support di 7.600. Masuk di kisaran 7.775-7.975.
  3. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan rekomendasi speculative buy. White candle menunjukkan kenaikan volume and tren naik pada William%R-nya di zona netral. Resistance berada di 965 dan support di 860. Masuk di kisaran 880-910.
  4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan rekomendasi speculative buy. White candle menunjukkan uptrend pada William%R-nya di zona netral dan ada potensi golden cross pada MACD-nya. Resistance berada di 10.925 dan support di 9.800. Masuk di kisaran 10.000-10.200.
  5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), rekomendasi speculative buy. Black candle menunjukkan kenaikan volume tapi William%R-nya tampak uptrend di zona netral. Resisten berada di 3.010 dengan support di 2.460. Masuk di kisaran 2.590-2.670.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button