Pasukan Ukraina dan Rusia melaporkan pertempuran sengit di garis depan di Ukraina timur. Militer Ukraina Selasa (28/1/2025) mengungkapkan pasukannya berhasil memukul mundur serangan Rusia di wilayah Donetsk sementara Moskow mengumumkan telah menguasai pemukiman di Kharkiv.
Kyiv melaporkan bahwa pasukannya terlibat dalam pertempuran sengit di kota Chasiv Yar dan Toretsk di Donetsk. “Dengan dukungan artileri, musuh terus menyerbu posisi kami di sektor Kramatorsk dan Toretsk,” kata kelompok pasukan Khortytsya, yang bertugas mempertahankan wilayah di area utama kawasan industri, dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Para blogger militer Ukraina yang memiliki hubungan dengan Kementerian Pertahanan mengatakan pasukan Rusia tengah bergerak maju ke sisi Chasiv Yar, kota strategis di puncak bukit yang merupakan rumah bagi 12.000 orang sebelum perang. Sedangkan Toretsk adalah salah satu dari serangkaian kota pertambangan di wilayah Donetsk, dan pasukan Rusia telah berjuang selama berbulan-bulan untuk merebutnya.
Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan pasukan Rusia telah membebaskan pemukiman Dvorichna di Kharkiv. Desa tersebut terletak di seberang Sungai Oskil yang strategis dan memiliki populasi lebih dari 3.000 jiwa sebelum perang, direbut pasukan Rusia pada awal invasi besar-besaran mereka ke Ukraina pada 2022 sebelum diambil alih kembali Kyiv beberapa bulan kemudian dalam serangan balasan yang cepat. Namun tentara Ukraina telah dipukul mundur selama setahun terakhir, kalah dalam persenjataan dan jumlah oleh pasukan Rusia di garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil).
Sementara itu, kedua belah pihak terus meluncurkan pesawat tak berawak dan rudal melintasi perbatasan bersama mereka. Serangan udara Rusia melukai delapan orang, membakar sebuah bisnis swasta, dan merusak bangunan tempat tinggal di sekitar Ukraina, kata pejabat setempat pada hari Selasa. Serangan dilaporkan antara lain terjadi di Kharkiv dan di pelabuhan Laut Hitam Odesa.
Angkatan udara Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh 65 pesawat tak berawak sementara 28 pesawat tak berawak tidak mencapai target, dua kembali ke Rusia dan Belarus, dan satu tetap berada di wilayah udara Ukraina.