Kanal

Ini Perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of Rock, Jangan Sampai Salah

Serangan Israel ke Gaza masih terus berlanjut dan korban jiwa semakin bertambah. Dunia mengutuk keras dan menuding Israel telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Di tengah serangan mematikan Israel, beredar informasi hoaks mengenai Masjid Al-Aqsa.

Sebuah video viral, menceritakan tentara Israel telah menembaki menara Masjid Al-Aqsa pada 21 Oktober 2023.

Video menampilkan sebuah bangunan tinggi berbentuk silinder mengeluarkan asap putih.

Namun, ternyata video bukanlah Masjid Al-Aqsa melainkan serangan Amerika Serikat ke Irak yang diabadikan pembuat film dokumenter Michael Moore dan dipublikasikan Maret 2008.

Masjid Al-Aqsa yang terletak di Kota Tua Yerusalem memiliki arti penting dalam konflik Israel-Palestina yang berakar pada dimensi agama dan geopolitik.

Apa arti penting masjid Al-Aqsa bagi Palestina dan Israel serta apa perbedaan Masjid Al-Aqsa dan Dome of Rock yang bangunannya memiliki kemiripan?

Secara sederhana, perbedaan tampak dari kubah kedua bangunan. Kubah Al-Aqsa berwarna keabu-abuan dengan bangunan berwarna kecokelatan.

Sementara itu, Dome of The Rock (kubah batu atau kubah Shakhrah) berwarna keemasan, dan warna dindingnya biru penuh motif.

Masjid Al-Aqsa

perbedaan masjid al aqsa dan dome of rock
Masjid Al-Aqsa Mempunyai Kubah Berwarna Abu-abu (Foto: Madain Project)

Sejarah Masjid Al-Aqsa dan Dome of Rock memiliki perbedaan yang sangat kentara selain warna kubah dan bangunannya. 

Menurut laporan Middle East Eye, bangunan masjid di kompleks Al-Aqsa didirikan khalifah Islam kedua, Umar bin Khattab pada 638 M, usai menaklukkan Levant.

Pada suatu waktu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem yang juga wakil dari Bizantium, Uskup Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen mengundang Khalifah Umar.

Sophronius meminta Umar salat di dalam Gereja Makam Suci saat waktu salat tiba. Namun, Khalifah Umar menolaknya.

Umar bersikeras jika dia berdoa di sana, maka umat Islam akan menggunakan tindakannya sebagai alasan mengubah gereja menjadi masjid. Artinya, situs suci umat Kristen itu bisa terampas.

Khalifah Umar lalu salat di bagian selatan kompleks Al-Aqsa yang kemudian dijadikan Masjid Al Qibli atau Masjid Kiblat. Disebut Masjid Kiblat karena pernah menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum Mekah.

Sepanjang sejarah, Masjid Al-Aqsa (Al Qibli) telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Ummayah, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Dome Rock

perbedaan masjid al aqsa dan dome of rock
Dome of Rock Memiliki Kubah Berwarna Emas (Foto: Reuters)

Dome of the Rock atau Baitul Maqdis diyakini umat Islam sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan perjalanan Isra Mi’raj ke langit tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu soal salat lima waktu.

Kubah batu itu juga dianggap karya arsitektur Islam tertua di dunia. Dome of Rock dibangun pada abad ke-7 M atas perintah Abdul Malik bin Marwah, khalifah kelima dari dinasti Umayyah.

Kubah batu ini bisa dilihat dari seluruh penjuru Yerusalem karena warna kubahnya yang mencolok.

Profesor dari Universitas Al Quds dan Anggota Dewan Wakaf Islam, Mustafa Abu Sway, menilai Dome of the Rock sebagai bangunan estetis di Yerusalem.

“Dome of the Rock terus mendefinisikan Yerusalem secara estetis,” kata Sway kepada Middle East Eye.

Namun, Dome of the Rock bukanlah bangunan masjid, tetapi memang dianggap suci oleh umat Muslim.

Kubah emas membentang 20 meter melintasi noble of the rock (batu suci). Batu ini juga dianggap suci oleh Yahudi bahkan sebelum kedatangan Islam.

Umat Yahudi meyakini batu itu menjadi tempat Ibrahim bersiap mengorbankan Ishak.

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button