PDIP: Presiden Prabowo Jangan Ragu Tegur Jokowi yang Cawe-cawe di Pilkada 2024


Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meyakini Presiden Prabowo Subianto akan bersikap netral di Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, Presiden Prabowo memiliki sikap ksatria sehingga tidak akan cawe-cawe seperti Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).

“Kami meyakini Presiden Prabowo akan menjalankan tugasnya sebagai Presiden dengan sebaik-baiknya, karena beliau telah berjanji di pidato sebagai Presiden di MPR di hadapan seluruh duta besar, tamu-tamu kehormatan dari mancanegara. Dan kami meyakini Pak Prabowo ini seorang ksatria sehingga beliau akan menjalankan dengan sebaik-baiknya,” ujar Hasto kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2024).

Atas dasar itu, Hasto menyatakan partainya akan mendukung penuh Presiden Prabowo, untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai kepala negara dengan tidak mengintervensi pesta demokrasi lima tahunan di seluruh daerah di Indonesia.

“Maka kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo di dalam menjalankan tugasnya dan membuat legacy sebagai Presiden dalam kepemimpinan beliau untuk menjalankan Pilkada serentaknya dan sebaik-baiknya,” ucap dia.

Demi terselenggaranya pesta demokrasi yang demokratis itu, Hasto mendorong agar Presiden Prabowo bersikap tegas terhadap pihak-pihak yang coba-coba mengintervensi Pilkada Serentak 2024.

“Jadi Pak Prabowo juga tidak perlu ragu kalau sekiranya harus mengimbau Pak Jokowi untuk jangan terlalu cawe-cawe terlalu dalam terhadap persoalan ini, karena titipan terlalu banyak itu kepentingannya juga banyak untuk kekuasaan,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih melakukan gelirya politik usai lengser. Hal ini dilakukan Jokowi melalui ‘tangan’ ‘Partai Cokelat’ atau Polri.

“Sebenarnya secara teoritik kekuasaan tidak bisa (melakukan manuver politik), tetapi Pak Jokowi kan melakukan banyak penempatan-penempatan, jabatan-jabatan strategis sebelum beliau lengser. Contohnya jabatan Pak Sigit Listyo (Kapolri), ini kan beliau melompati lima angkatan dan ini kan karena ada kedekatan personal,” tutur Hasto dalam Podcast Akbar Faizal Uncensored bertajuk ‘Connie Sebut Sekjen PDIP Segera Tersangka, Hasto Ungkap Jokowi Otak Kriminalisasi Anies’, dikutip Sabtu (23/11/2024).

Menurutnya, Jokowi tak memiliki pengaruh apapun jika tidak didukung oleh ‘Partai Cokelat’. Namun dengan dukungan tersebut, Jokowi masih tetap bisa memiliki kekuatan politik hingga saat ini.

“Pak Jokowi tanpa dukungan partai cokelat bukan siapa-siapa, tapi justru instrumen kekuasaan itulah yang kemudian dimainkan,” sambungnya.

Hasto kemudian membahas keanehan lain dari sikap Jokowi terhadap Pramono Anung yang menyinggung rekam jejak. Padahal kata dia, Pramono yang merekomendasikan Jokowi untuk menjadi wali kota.

“Pak Jokowi mematikan meritokrasi termasuk proses demokratisasi dengan campur tangannya, itu yang saya persoalkan,” ujarnya.

“Maka buat saya ketika justru di dalam pesta demokrasi melalui pilkada ini, beliau masih campur tangan dan kemudian berbagai instrumennya masih memberikan intimidasi, tidak bisa dibiarkan,” sambungnya.