Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus menegaskan partainya tentu tak mau membiarkan Khofifah Indar Prawansa dan Emil Dardak, melawan kotak kosong nantinya pada Pilgub Jawa Timur (Jatim).
“Kau mau enggak kotak kosong di Jatim? Lu aja enggak mau, masa partai mau,” ujar Deddy di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).
Begitu pula dengan Pilgub Jawa Tengah (Jateng), partainya akan mempersiapkan calon untuk menyaingi dominasi parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Ya sama (kalau di Jateng), lu suka enggak kotak kosong? Ngapain kita ada pemilu, ngapain ada parpol kalau ada kotak kosong,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pasangan Khofifah-Emil Dardak telah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah parpol untuk Pilgub Jatim 2024. Parpol tersebut umumnya berasal dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM seperti Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI hingga PKS yang turut mendukung pasangan Khofifah-Emil.
Di sisi lain, PDIP disebut-sebut akan bekerja sama dengan PKB untuk melawan pasangan Khofifah-Emil. Wasekjen PKB Syaiful Huda berkomentar soal elektabilitas Khofifah di angka 26 persen versi survei Litbang Kompas. Menurutnya dengan angka tersebut maka peluang untuk mengalahkan petahana masih terbuka.
PDIP juga mengakui sedang menjajaki koalisi dengan PKB untuk mengusung duet Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma dan mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar di Pilgub Jawa Timur.
“Kalau bicara soal Bu Risma, misalnya, karena dia juga pernah memimpin di Surabaya, dia juga seorang menteri. Kiai Haji Marzuki Mustamar yang juga dekat dengan rakyat, nah ini semua menjadi pertimbangan dan tentu kita bicara soal hal yang sifatnya ilmiah dan untuk menang adalah hasil survei yang cukup,” ujar Juru Bicara PDIP Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim.