Pejabat AS: Israel Kemungkinan Sudah Memulai Operasi Darat di Lebanon


Para pejabat pemerintahan AS menyebut operasi darat skala kecil Israel di Lebanon kemungkinan sudah dimulai.

Dilaporkan oleh ABC News, Minggu (29/9/2024), para pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan operasi skala kecil atau ‘gerakan perbatasan’ di Lebanon dengan tujuan menghancurkan posisi gerakan Hizbullah tepat di perbatasan telah dimulai atau akan segera dimulai.

Meski demikian, para pejabat AS itu juga mengatakan tampaknya Israel belum membuat keputusan akhir mengenai operasi darat tersebut.

Para pejabat tersebut juga menambahkan pihak rezim Zionis itu sepertinya sudah sangat bersiap untuk melakukannya.

Menurut para pejabat itu, skala operasi darat oleh Israel ke Lebanon tersebut jika dimulai akan terbatas.

Tujuan utama Israel, menurut mereka, adalah kembalinya para warga di Israel utara ke rumah mereka.

Namun, untuk mencapai tujuan ini, para pejabat AS itu berpendapat bahwa menghabisi Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah bukanlah langkah yang memadai untuk mewujudkannya.

Serangan Udara Israel

Pasukan Israel memulai serangan udara besar-besaran di Lebanon pada awal pekan ini, menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi.

Ketegangan semakin meningkat setelah mereka membunuh Nasrallah dan komandan lainnya di Beirut pada Jumat (27/9/2024). Pasukan Israel terus mengebom sebagian ibu kota Lebanon pada Sabtu (28/9/2024).

Nasrallah, yang telah menjadi Sekjen Hizbullah sejak 1992, memainkan peran kunci dalam gerakan perlawanan Lebanon, khususnya dalam melawan pasukan Israel.

Kematian tokoh kunci Hizbullah itu menandai momen penting dalam konflik yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan Israel.

Bagi Hizbullah, gugurnya Nasrallah, menegaskan kembali komitmen kelompok tersebut terhadap misi pemimpin mereka, dan berkata kemartirannya hanya akan memperkuat tekad perlawanan untuk melanjutkan perjuangan melawan musuh Zionis dan membebaskan Palestina.

Sejak Senin (23/9/2024), tentara Israel telah melancarkan serangan ‘dengan jangkauan paling intens dan luas’ ke Lebanon sejak konfrontasi dengan Hizbullah dimulai hampir setahun yang lalu.

Sebagai tanggapan, Hizbullah telah menembakkan ratusan roket ke lokasi militer Israel, permukiman, dan bahkan markas Mossad di Tel Aviv, dengan penutupan informasi ketat mengenai korban dan kerusakan di pihak Israel.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan ke Lebanon yang memicu kekhawatiran bahwa konflik Gaza dapat berubah menjadi perang kawasan.