Arena

Pekerjaan Berat Antonio Conte Mengubah Mentalitas Tottenham Hotspur

Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte mengakui tidak mudah untuk mengubah timnya di dalam dan luar lapangan jelang laga menghadapi Everton pada pekan ke-28 Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Senin malam waktu setempat.

Dikutip dari Sky Sports, Senin (07/03), meski begitu, Conte mengakui dirinya menikmati beberapa bulan terakhir di Tottenham karena mereka terus bertarung untuk mengubah keadaan.

“Sekarang ini adalah pengalaman baru, saya ulangi, saya menikmati bulan-bulan ini, kami sekarang banyak bertarung karena kami mencoba untuk melakukan banyak perubahan situasi di dalam dan luar lapangan. Tapi jika saya harus jujur itu tidak mudah,” jelas Antonio Conte.

Menurutnya, ini merupakan tantangan untuk dirinya yang membutuhkan kesabaran dan ia tahu saat ini tidak bisa memperjuangkan sesuatu yang penting.

Conte menjelaskan, saat ini di Tottenham, dirinya memiliki target yang berbeda dengan klub yang ia tangani sebelumnya karena saat ini The Lily Whites tengah memiliki target untuk mengakhiri musim di empat besar Liga Inggris.

“Sekarang adalah tantangan baru untuk saya. Tentu kamu memerlukan kesabaran dan kamu tahu saat ini kamu tidak bisa bertarung untuk sesuatu yang penting, untuk apa yang saya biasa lakukan di masa lalu dan saya pikir saya layak melakukan itu di masa lalu,” terang Conte.

“Saya layak untuk bertahan dan bertarung untuk memenangkan liga, memenangkan trofi, karena seseorang memberikan saya sesuatu dalam karier saya,” sambung dia.

Pelatih asal Italia itu menjelaskan, saat ini ia dan Tottenham akan terus bertarung untuk mewujudkan target mereka serta mencoba mengubah situasi saat ini.

Kami berjuang, kami berjuang untuk mencoba dan memperbaiki situasi, juga karena saya pikir mereka menanyakan ini kepada saya. Saya mencoba untuk meningkatkan dan memberikan semua diri saya untuk mencoba dan mengubah situasi,” tegas Conte.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button