Market

Pelaku Pasar Saham Pantau Neraca Dagang dan Suku Bunga

Volatilitas pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mereda dalam sepekan ke depan. Pelaku pasar saham bakal menimbang sejumlah katalis yang akan mewarnai bursa dalam sepekan ke depan. Apa saja?

IHSG ambles 0,64% sepanjang pekan lalu. “Sejumlah sentimen dalam negeri dan eksternal akan berdampak pada pergerakan IHSG. Di awal pekan, pelaku pasar akan mencermati data neraca dagang pada bulan Desember 2022,” kata Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, akhir pekan ini.

Menurut dia, pertumbuhan nilai ekspor dan impor kemungkinan melambat bahkan mungkin terkontraksi. “Hal ini sejalan dengan pelemahan signifikan harga komoditas di Desember 2022,” ujarnya.

Dari eksternal, investor akan mencermati data ekonomi, terutama inflasi dari kawasan Eropa yang diperkirakan turun. Kondisi ini dapat mengurangi tekanan bagi European Central Bank (ECB) dalam menaikkan suku bunga acuan.

Masih terkait suku bunga, pergerakan IHSG juga akan diwarnai ekspektasi pasar terhadap penyesuaian kebijakan The Fed menjadi less aggressive, setelah data inflasi Desember 2022 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan.

Pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) pada Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Februari 2023. Dari dalam negeri, pasar juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang akan digelar pada 18 Januari – 19 Januari 2023.

Dia memperkirakan, RDG BI bisa menghasilkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level saat ini, yakni 5,50%. “Skenario lainnya, BI mengerek suku bunga acuan dengan kenaikan sebesar 25 bps,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button